by

Profil Komjen Agus Andrianto, Kabareskrim yang Ungkap Peran Irjen Ferdy Sambo dalam Pembunuhan Brigadir J

DEPOKRAYANEWS.COM- Nama Komjen Agus Andrianto, Kabareskrim Polri kini jadi sorotan setelah ikut memeriksa Irjen Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan Brigadir J.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memerintahkan Komjen Agus Andrianto untuk mengungkap kemudian peran masing-masing 4 orang yang telah ditetapkan jadi tersangka, termasuk Irjen Ferdy Sambo.

Komjen Agus Andrianto jugalah yang meminta sejumlah anggota Brimob bersenjata lengkap untuk datang ke Bareskrim Polri, Jakarta sejak Sabtu 6 Agustus 2022 lalu.

Komjen Agus Andrianto merupakan satu di antara perwira tinggi Polri yang sejak 18 Februari 2021 menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim).

Nama Agus Andrianto sempat muncul dalam bursa calon Kapolri pengganti Jenderal (Purn) Idham Azis pada beberapa waktu lalu.

Berikut adalah profil Kabareskrim Komjen Agus Andrianto:

Agus Andrianto lahir di Blora, Jawa Tengah pada 16 Februari 1967 sehingga saat in, ia berusia 55 tahun. Masa kecilnya, lebih banyak dihabiskan di Blora dengan menamatkan pendidikan di SD 1 Tempelan Blora, SMP 1 Blora, dan SMA 1 Blora.

Agus Andrianto adalah anak ke-11 dari 12 bersaudara dari pasangan Sukarsono-Sri Sudaryati. Sang ayah berprofesi sebagai pegawai negeri sipil. Jabatannya terakhir adalah camat di Kecamatan Banjarejo, Blora dan pensiun pada 1982.

Agus Andrianto memiliki lima saudara laki-laki yang semuanya bernama Agus. Sementara enam saudara perempuannya bernama Sri.

Nama Agus dipilih pada semua saudara Agus Andrianto karena nama tersebut tersirat makna yang maskulin. Sementara nama Sri untuk perempuan karena menurut orangtuanya, mengandung makna feminim. Karena itu dikeluarga, panggilan Agus Andrianto bukanlah Agus, melainkan Andri. Karena semua anak laki-laki ada Agusnya.

Dalam keluarganya, hanya Agus Andrianto yang menjadi polisi walaupun cita-cita masa kecilnya adalah pegawai kantor pos.

Meski demikian, Agus Andrianto tidak merasa menyesal karena tekadnya saat masih berstatus taruna Akpol adalah membahagiakan orangtua. Sayang, takdir membuat Agus Andrianto terpukul karena saat masih taruna tingkat II pada 1987, sang ibu wafat.

Agus Andrianto merupakan lulusan Akpol 1989 yang berpengalaman dalam bidang reserse. Setelah lulus dari Akpol, Agus Andrianto mendapatkan tugas di Sumatera Utara sebagai Pamapta Polres Dairi.

Sejak saat itu, ia berpindah-pindah tugas selama di Sumatera Utara, sebagai Kapolsek Sumbul, Parapat, dan Percut Seituan. Ia sempat mengikuti pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) pada 1995 dan Sespim Sespimti pada 2012.

Agus Andrianto juga pernah bertugas sebagai Kapuskodalops Polres Lampung Selatan, Kasat Serse Poltabes Medan, hingga Kapolres Metro Tangerang.

Ia juga sempat menjadi Wakapolda Sumatera Utara pada 2017 dan menggantikan Brigjen Adi Prawoto yang diangkat menjadi kepala biro di Asrena Polri. Pada 2018, Agus Andrianto ditunjuk menjadi Kapolda Sumatera Utara dan menggantikan Irjen Paulus Waterpauw.

Agus Andrianto lantas dipilih menjadi Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) pada 6 Desember 2019, menggantikan Firli Bahuri yang dilantik sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Nama Agus Andrianto sempat diajukan oleh Kompolnas sebagai calon Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis. Pada akhirnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memilih Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjadi Kapolri.

Sementara Agus Andrianto dilantik menjadi Kabareskrim menggantikan Listyo Sigit.

Bila dilihat elhkpn.kpk.go.id, Agus Andrianto baru dua kali melaporkan harta kekayaannya ke KPK. Pertama pada 12 September 2008, saat Agus Andrianto menjabat sebagai Kapolres Metro Tangerang.

Kedua, pada 19 Desember 2011. Saat itu, Agus Andrianto masih menjabat sebagai Kepala Bagian Reserse Mobile (Kabagresmob) Biro Pembinaan dan Operasional (Robinops) Bareskrim Polri. Dalam laporan itu, Agus Andrianto memiliki harta kekayaan sebesar Rp 2.797.350.000 per 2011.

Rinciannya, ia memiliki satu bidang tanah di Jakarta Selatan dengan nilai Rp 2.548.350.000. Aset lainnya adalah mobil Toyota Corolla dengan nilai Rp 60 juta.

Harta bergerak lainnya yang dimiliki Agus Andrianto sebesar Rp 16 juta serta giro dan setara kas sebesar Rp 173.000.000. Bila dibandingkan tahun ini, kekayaan Agus Andrianto bisa jadi lebih besar atau lebih kecil dari kekayaannya per 2011.

Kini, ketika menjadi Kabareskrim Polri, sehari-hari Komjen Agus Andrianto mengendarai mobil mewah Lexus LX 570. Harga mobil keluaran Amerika itu cukup fantastis, mencapai Rp 800 Juta hingga Rp 1,5 miliar.

Lexus LX 570 merupakan mobil mewah kokoh yang dapat menampung hingga 8 orang dan ditenagai oleh mesin injeksi langsung V8 5.7 liter yang menghasilkan 362 tenaga kuda. Kecepatan maksimal 210 km/jam dan hanya membutuhkan waktu 7.7 detik untuk mencapai kecepatan 100 km/jam sehingga membuat mobil ini selain tangguh juga cepat. (red/ril/ris)

1

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *