by

Profil Thomas Djiwandono, yang Disebut- sebut Jadi Menkeu Pengganti Sri Mulyani

Depokrayanews.com- Thomas Aquinas Muliatna Djiwandono, anggota Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, jadi trending di media sosial sepanjang akhir pekan lalu. Mulai dari biodata hingga perjalanan karier politiknya diperbincangkan khalayak ramai, terutama warganet di media sosial.

Nama Thomas Djiwandono semakin meroket setelah diperkenalkan secara langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani di hadapan publik. Benarkah Thomas akan menjadi Menteri Keuangan, pengganti Sri Mulyani ?

Thomas Djiwandono adalah keponakan dari Prabowo Subianti, presiden terpilih Indonesia yang akan menggantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Thomas Aquinas Muliatna Djiwandono, B.A., M.A. atau biasa dipanggil Tommy lahir pada 7 Mei 1972 di Jakarta. Dari pernikahannya, ia memiliki tiga orang anak.

Thomas Djiwandono adalah seorang politikus Partai Gerindra. Ia menjabat sebagai Bendahara Umum Partai Gerindra sejak tahun 2014.

Thomas adalah putra pertama dari pasangan Joseph Soedradjad Djiwandono (ayah) dan Biantiningsih Miderawati Djojohadikusumo (ibu).

Ayah Thomas adalah Gubernur Bank Indonesia periode 1993–1998, sedangkan ibunya adalah kakak kandung dari Prabowo Subianto.

Ia menjalani pendidikan di SMP Kanisius Menteng, Jakarta, kemudian kuliah di jurusan sejarah dari Universitas Haverford College, Pennsylvania, dari 1990 sampai 1995 serta jurusan International Relations and International Economics dari Johns Hopkins University School of Advanced International Studies, Washington, Amerika Serikat.

Sebelum terjun ke dunia politik, pada 1993, Thomas Djiwandono memulai kariernya sebagai wartawan Majalah Tempo.

Kemudian pada 1994, ia bergabung dengan Indonesia Business Weekly. Selama perjalanan kariernya, ia pernah bekerja sebagai analisis keuangan di Wheelock NatWest Securities, Hong Kong.

Thomas Djiwandono, dipercaya menjadi Bendahara Umum Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Prabowo-Gibran.

Thomas Djiwandono bukanlah orang sembarangan. Apalagi ia terlahir dari keluarga yang terpandang di Tanah Air.

Maka tak heran, jika Thomas mengikuti jejak keluarga besarnya dengan berkancah di dunia politik dan ekonomi.

Mengutip dari laman resmi Gerindra, perjalanan karier Thomas Djiwandono dimulai sebagai wartawan magang di Majalah Tempo pada tahun 1993. Setelah itu pada 1994, ia melanjutkan kariernya di Indonesia Business Weekly.

Tak hanya karier tersebut, Thomas pun pernah berkerja sebagai analisis keuangan di Whetlock NatWest Securities, Hong Kong.

Pada 2006, karier Thomas semakim meningkat ketika sang paman, Hashim memintanya untuk membantu di Arsari Group dan ia menjabat sebagai Deputy CEO Arsari Group, perusahaan agrobisnis.

Sementara di dunia politik, Thomas terlibat dalam partai Gerindra. Bahkan ia juga pernah menjadi Caleg (calon legislatif) di Provinsi Kalimantan Barat.

Kini ia menjadi Bendahara Umum Partai Gerindra. Ia bertugas sebagai pengendali kekuangan partai bentukan pamannya, Prabowo Subianto.

Selama Pilpres 2014 yang mengusung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Thomas memiliki peran yang sangat penting bagi Koalisi Merah-Putih (KMP) untuk kebutuhan logistik.

Dalam menjalani tugas, Thomas menjadi sosok yang sangat serius dan selalu mencatat aktivitas keuangan partai dengan sangat rapi.

Berkat kinerja Thomas yang sangat baik tersebut, Partai Gerindra dapat berbangga diri dengan mendapatkan peringkat terbaik sebagai Partai Politik dengan laporan keuangan yang paling transparan.

Partai Gerindra juga mendapatkan penghargaan dari Transparency International Indonesia dan Indonesia Corruption Watch.

Baru-baru ini karier Thomas Djiwandono menjadi sorotan masyarakat Indonesia usai diperkenalkan langsung kepada publik oleh Menkeu Sri Mulyani Indrawati di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta.

Momen ini terjadi ketika Sri Mulyani memberikan keterangan pers setelah menerima kunjungan dari Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta pada Jumat, 31 Mei 2024.

Perlu diketahui, Thomas Djiwandono merupakan anggota bidang keuangan di Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Pertemuan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi tersebut membahas sejumlah anggaran, termasuk RAPBN 2025, seiring dengan masa transisi dari pemerintahan Presiden Jokowi ke Prabowo Subianto.

Thomas pun menjanjikan bahwa timnya akan terus mengikuti siklus APBN yang sedang berlangsung saat ini. Apalagi, proses sinkronisasi dengan Kemenkeu untuk transisi dari pemerintahan Jokowi ke Prabowo sudah berjalan baik.

Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran terdiri dari Sufmi Dasco Ahmad sebagai ketua dan Ahmad Muzani selaku wakil ketua tim.

Kemudian, ada juga Tim Gugus Sinkronisasi Bidang Keuangan yang dipimpin Thomas Djiwandono dengan anggotanya, antara lain Budi Djiwandono, Sugiono, dan Prasetyo Hadi.

Menariknya, pengenalan Thomas oleh Sri Mulyani terjadi tepat setelah ia menyampaikan keterangan. Dalam pengenalan tersebut, Menkeu mempunyai sebutan khusus terhadap Thomas. Ia mengaku biasa memanggil Thomas dengan sebutan Tommy.

“Itu namanya Pak Tommy Djiwandono, aku manggilnya mas sih sebetulnya, tapi Pak terlalu tua. Mas Tommy Djiwandono untuk yang belum kenal atau sebagian sudah mengenal beliau,” ujar Sri Mulyani.

1

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *