by

Wow ! Pungli di Pasar Cisalak Depok Capai Rp 300 juta per Bulan

Pasar Cisalak
Pungli di Pasar Cisalak merajalela nilainya mencapai Rp 300 juta per bulan.

Depokrayanews.com- Pungutan liar semakin merajalela di Pasar Cisalak, Kelurahan Cisalak Pasar, Kecamatan Cimanggis Kota Depok. Nilainya mencapai Rp 300 juta per bulan,

Setiap hari ratusan pedagang dimintai berbagai macam uang pungutan yang nilainya berkisar antara Rp 2.000 sampai Rp 5.000 per per tukang pungut.

Berdasarkan laporan yang diterima depokrayanews.com, ada 8 orang yang berkeliling setiap pagi meminta uang kepada pedangang mulai pukul 03.00 wib sampai Rp 06.00 wib.

“Rata-rata pedagang di sini mengeluarkan uang Rp 20 ribu per hari hanya untuk uang-uang seperti itu,” kata salah seorang pedagang di Pasar Cisalak.

Bermacam-macam judul uang yang diminta kepada pedagang, ada uang kebersihan, uang keamanan, dan sebagainya.

“Yang anehnya, pagi-pagi sekali sudah ada yang datang minta uang kebersihan, tapi tidak lama kemudian petugas sampah minta lagi uang seikhlasnnya. Kayak gitu modusnya,” kata pedagang sayuran itu.

Diantara yang datang meminta uang itu ada yang menggunakan pakaian seragam RT 4 RW 4, Kelurahan Cisalak Pasar.

Ada lagi anak tokoh setempat berinisial H, kemudian ada lagi M, T, S dan beberapa nama lain.

Ketika ditanya, ternyata pungutan liar itu sudah berlangsung lama, tapi pedagang tidak berani berteriak, karena takut diintimidasi dan tidak boleh berjualan di situ.

“Kita mah biar aman dan nyaman saja. Ketika mereka minta kita kasih, tapi lama kelamaan berasa juga, apalagi dengan kondisi ekonomi seperti sekarang,” kata pedagang lain.

Kini pedagang itu berani berbicara, karena sudah dibentuknya tim sapu bersih pungli (saber pungli) di tingkat pusat.

“Jadi biar tau juga bahwa di Pasar Cisalak banyak sekali pungli, mudah-mudahan bisa diberantas. Kami berharap tim saber punglo juga segera dibentuk di Depok,” kata pedagang berusia 40 tahunan itu.

Pihak Pemkot Depok pernah mengatakan tidak boleh ada pungutan-pungutan apapun di Pasar Cisalak. Tapi kenyataan di lapangan berbeda.

Bahkan Kepala UPT Pasar Cisalak, Neslson seperti membiarkan saja terjadinya pungutan liar di pasar itu. Neslon sudah 2 tahun menjadi kepala UPT di Pasar Cisalak setelah dipindah dari Pasar Tugu

“Sebenarnya kami takut berbicara, karena kalau ada yang berbicara soal pungutan-pungutan itu, pasti diintimidasi. Tapi sampai kapan kami dipungli terus,” kata dia

Di pasar penampungan itu saja ada sekitar 500 pedagang. Kalau masing-masing diminta Rp 20 ribu berarti
Rp 10 juta per hari, atau Rp 300 juta per bulan. “Kalau setahun berapa? Coba bayangkan, sampai Rp 100 miliar. Angka yang luar biasa. Itu yang terjadi selama ini di Pasar Cisalak,” kata pedagang yang lain.

Karena itu mereka meminta Pemkot Depok atau aparat penegak hukum menghentikan tindakan pungli itu.

“Pada prinsipnya kami mau membayar uang kebersihan dan uang keamanan, tapi alangkah baiknya secara resmi, ada tarif resminya dan jelas kemana uang itu,” kata mereka.

Nurjaman, anggota DPRD Kota Depok dari Partai Hanura kaget mendengar informasi itu. “Itu luar biasa dan haru segera dihentikan,” kata Nurjaman.

Menurut dia, semangat pemerintah pusat menghapus pungli dengan membentuk tim Saber Pungli mestinya juga sampai ke daerah, termasuk Depok

“Dinas terkait mestinya cek ke lapangan, panggil kepala UPT dan sejumlah pedagang. Hentikan segala bentuk pungli di situ, apalagi nilainya ratusan juta per bulan,” kata anggota dewan termuda itu. (and)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *