by

Situ di Depok Sebaiknya Dijadikan Kawasan Wisata Keluarga

Ketua DPD Partai Golkar Kota Depok Farabi El Fouz bersama anggota Fraksi Golkar DPRD Depok meninjau Situ Rawa Kalong.

DepokRayanews.com- Ketua DPD Partai Golkar Kota Depok, dr.Farabi El Fouz melihat Kota Depok memiliki potensi alam yang luar biasa untuk bisa dijadikan kawasan wisata keluarga.

”Kota Depok punya 23 situ yang luar biasa. Tidak ada daerah lain di Indonesia yang punya situ sebanyak ini. Karena itu, situ sebaiknya ditata dengan baik supaya menjadi kawasan wisata keluarga yang menarik,” kata Farabi ketika meninjau Situ Rawa Kalong, di Kecamatan Tapos, Kota Depok, Minggu 16 Februari 2020. Ketika meninjau Situ Rawa Kalong itu, Farabi didampingi 5 anggota DPRD Kota Depok dari Fraksi Golkar yakni Tajudin Tabri, Nurhashim, Juanah Sarmilih, Supriatni dan Nurdin Jojon.

Menurut Farabi, situ yang ada di Kota Depok belum tertata dengan baik karena secara infrastruktur kondisi situ masih mengkhawatirkan. Mestinya, kata dia, sekeliling situ dibuat jogging track, sehingga bisa dimanfaatkan sebagai tempat olahraga jalan pagi oleh masyarakat setempat.

”Pinggir situnya dibuat pembatas agar tidak membahayakan anak-anak. Depok Kota Layak Anak, hal-hal seperti ini juga harus diperhatikan. Jangan sampai ada anak-anak yang jatuh kecebur ke situ,” kata dokter spesialisi anak itu.

Ketua DPD Partai Golkar Kota Depok, dr. Farabi El Fouz ketika meninjau Situ Rawa Kalong.

Farabi yakin, kalau situ-situ di Depok ditata dengan baik, masyarakat Kota Depok tidak perlu jauh-jauh lagi ke luar kota untuk berekreasi. Tidak perlu jauh-jauh untuk berburu kuliner. Cukup main ke situ-situ yang ada di dekat tempat tinggal masing-masing. Di semua situ disediakan tempat kuliner yang enak-enak dan kios – kios umkm yang menjual oleh-oleh. ”Toiletnya dibuat bagus dan tidak bau. Kios-kios umkm dibuat menarik sehingga masyarakat senang berbelanja di situ,” kata Farabi.

Kalau situ-situ tertata dengan baik, bisa berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat, karena mereka bisa berjualan. ”Kalau perlu ada tiket masuk, sehingga ada pendapatan tambahan bagi daerah,” kata dia seraya menyebut kehadiran situ seharusnya menjadi berkah bagi Kota Depok.

Karena itu, dia berharap Pemkot Depok benar-benar menjaga situ dengan baik. Kalau ada situ dikatakan hilang, mestinya tidak sulit untuk menemukannya. ”Tinggal lihat peta wilayah. Kelihatan di mana situ-situ itu berada. Kalau ada yang hilang tinggal melihat titiknya di mana, sekarang jadi apa. Nggak sulit kok kalau mau menyelesaikannya,” tegas Farabi.

Seperti diberitakan, dulu Kota Depok punya 34 situ, tapi kini tinggal 23. Gara-gara ada situ yang hilang, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan ketika itu, tidak mau menandatangani rencana tata ruang dan rencana wilayah (RTRW) Kota Depok. Tapi belakangan isu itu menghilang begitu saja.

Aktivis lingkungan, Heri Syaefudin menyebut kehadiran situ adalah sebagai zona resapan air dan ruang terbuka hijau (RTH). ”Keberadaan situ juga menjadi penyelamat sebuah kawasan untuk terhindar dari banjir dan bencana alam lainnya.” kata dia.

Sayangnya, dalam kondisi aktual jumlah situ terus menyusut. Saat ini jumlah situ yang bisa dijadikan sebagai buffer zone dan RTH berkurang drastis menjadi hanya 23 situ. “Tadinya situ di Depok ada 34, sekarang tinggal 23. Padahal, luasan situ, bentang air, bisa menyumbang ruang terbuka hijau,” kata Heri. (red)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *