by

Situ yang ada di Depok Tidak Layak jadi Sumber Air PDAM

EE Sulaeman
Direktur Umum PDAM Tirta Asasta Depok, EE Sulaeman.

depokrayanews.com- Meskipun di Kota Depok banyak situ, tapi dari hasil kajian yang pernah dilakukan PDAM Tirta Asasta Kota Depok, tidak satupun yang layak dijadikan sumber air PDAM.

“Kapasitas airnya sangat kecil hanya sekitar 10-15 liter per detik,” kata Direktur Umum PDAM Tirta Asasta Kota Depok, EE Sulaeman kepada depokrayanews.com.

Padahal menurut EE Sulaeman, situ bisa dijadikan sumber PDAM kalau inletnya minimal 100 liter per detik pada saat musim kemarau. “Kalau di bawah itu sangat tidak efisien,” kata dia.

Situ-situ yang ada di Depok. kata dia. bukanlah sumber air aktid, tapi hanya sebagai tempat penampungan air hujan

Situ tak berpotensi untuk sunmber pdam, inletnya kecil, milimal 100 lkiter pr detiuk saat kemarau, di bawah itu tak efisien. Pernah dilakukan kajian, hasil 10-15 lkiyer per detik. Itu bukan site sunber air tanah aktif, hanya situ penampungan air.

Seperti diketahui di Kota Depok dulu pernah ada 26 situ yang tersebar di beberapa wilayah. Tapi kini situ yang tercatat di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) hanya tinggal 23 situ. Itupun sudah ada yang menciut luasnya, karena sudah beralih fungsi menjadi tempat tinggal dan tempat usaha.

Kini hampir semua situ tidak termanfaatkan dengan maksimal. selain sebagai tempat rekreasi air. Padahal Depok adalah satu-satunya kota di Indonesia yang memiliki situ paling banyak

Persoalan utama situ itu adalah pada hak pengelolaannya. Secara fisik, situ ada di wilayah Kota Depok, tapi secara administratif merupakan kewenangan Kementerian PUPR.

Karena itu, kita Bappeda Kota Depok sedang melakukan pembicaraan dengan kementerian agar Pemkot Depok diberikan hak pengelolaan.

“Ibaratnya, pemerintah menitipkan situ kepada Depok, tapi Depok tidak diberi wewenang apa-apa. Memangnya mengurusi situ tidak perlu dana, apalagi sudah banyak yang dangkal, sehingga mengakibatkan banjir di daerah sekitar situ,” kata Kepala Bappeda Depok, Hardiono. (and)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *