by

Sosok Reini Djuhraeni, Rektor Wanita Pertama ITB yang Berkonflik dengan Dosen SBM

DEPOKRAYANEWS.COM- Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) Reini Djuhraeni Wirahadikusumah tengah berkonflik dengan Forum Dosen Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB). Dampaknya, kegiatan belajar mengajar terhenti sejak Selasa 8 Maret 2022 lalu.

Akar permasalahan keduanya adalah pencabutan hak swakelola SBM oleh Reini. Bahkan, Forum Dosen SBM ITB mengaku tak akan menerima mahasiswa baru lagi.

Reini merupakan rektor perempuan ITB pertama. Dia mencatatkan diri sebagai rektor ke-17 ITB atau ke-33 jika dihitung sejak Technische Hoogeschool (THS) didirikan.

Reini menjadi Rektor ITB periode 2020-2025 setelah dilantik pada 20 Januari 2020 lalu. Dia menggantikan Kadarsah Suryadi usai menyingikirkan 29 pesaingnya.

Sebelum menjadi rektor, Perempuan berusia 53 tahun, kelahiran 25 Oktober 1968 itu telah menjadi Guru Besar di Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL) dengan kekhususan manajemen dan rekayasa konstruksi.

Tumbuh besar di Jakarta, perempuan ini memutuskan untuk menempuh pendidikan di Teknik Sipil, ITB, pada tahun 1986 sampai 1991 usai lulus dari SMA Tarakanita.

Setelahnya, ia mendapatkan gelar master dari Purdue University, West Lafayette, Indiana, Amerika Serikat pada tahun 1996. Tiga tahun kemudian, ia menyelesaikan Doktoralnya dan mendapatkan gelar Ph.D dari universitas yang sama.

Di samping prestasi akademik, Reini sempat menjadi perbincangan ketika foto dirinya dijual di marketplace NFT, OpenSea dalam bentuk non fungible token (NFT). Foto itu diunggah dengan tagar #ReiniOut.

Ada dua foto dengan pilihan close up dan medium shoot, mengenakan jas almamater ITB. Aset digital NFT foto Rektor ITB diunggah oleh akun ITB1920. Tertulis di kolom deskripsi seolah merupakan bentuk kritis dari mahasiswa ITB. (and/cnn)

1

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *