by

Sosok Rocky Gerung, Si Lajang yang Suka Mengkritik Pemerintah

Depokrayanews.com- Beberapa hari lalu, pengamat politik Rocky Gerung mengeluarkan pernyataan yang mengagetkan soal rencana pemerintah merevisi UU ITE.

Menurut Rocky Gerung, bukan UU ITE yang seharusnya direvisi, tetapi cara berpikir Presiden Jokowi dan pemerintah secara keseluruhan.

“Dalam politik, Presiden Jokowi harus memperbaiki cara dia melangkah. Bukan dengan cara menyeponsori dinasti, Omnibus Law, korupsi di lingkaran dalam. Itu yang mesti diperbaiki, bukan sekadar ucapin UU ITE lalu semua simsalabim selesai,” kata Rocky dalam saluran YouTube-nya.

Ini bukan pertama kali Rocky Gerung mengeluarkan pernyataan keras terhadap pemerintah. Tapi sudah banyak kali. Sejauh ini Rocky aman-aman saja.

Kritik pertamanya yang sempat dilontarkan di sebuah acara televisi adalah tentang kitab suci fiksi. Kemudian Rocky Gerung juga sempat ikut diperiksa polisi atas kasus foto lebam Ratna Surampaet.

Nama Rocky Gerung juga sempat menjadi sebuah tagar di Twitter saat dirinya disebut menghina presiden. Tagar #RockyGerungMenghinaPresiden sampai menduduki posisi teratas pada Februari 2019 silam.

Siapa sebenarnya Rocky Gerung? Berikut profil Rocky Gerung terlengkap.

1. Latar Belakang

Rocky Gerung bersama Fadjroel Rachman merupakan penggerak mahasiswa pra-reformasi 1998 atau Aktivis 98.

Lahir di Manado, 20 Januari 1959, Rocky Gerung sudah menerbitkan dua buku, yakni Teori Sosial dan Praktik Politik tahun 1991 dan Hak Asasi Manusia: Teori, Hukum, Kasus tahun 2006.

2. Pendidikan

Rocky Gerung menempuh bangku kuliah di Universitas Indonesia jurusan ilmu politik. Namun, tak lama setelah itu, dirinya memilih untuk pindah haluan menjadi mahasiswa ilmu filsafat.

Selama kuliah, Rocky akrab dengan para aktivis indonesia seperti Marsillam Simanjuntak, Hariman Siregar, dan lainnya. Ia berhasil menyelesaikan kuliahnya pada tahun 1986

3. Karier

Setelah lulus kuliah, Rocky Gerung memutuskan untuk kembali ke Universitas Indonesia lagi. Tapi bukan untuk menjadi mahasiswa, melainkan dosen di departemen ilmu filsafat.

Selain menjadi dosen pengampu mata kuliah Metodologi dan Filsafat Politik, Rocky Gerung juga dikenal sebagai pengamat politik. Bahkan sampai dijuluki sebagai profesor karena kecerdasannya.

Rocky Gerung bersama tokoh-tokoh seperti Abdurrahman Wahid dan Azyumardi Azra mendirikan Institut Setara, sebuah wadah pemikir di bidang demokrasi dan hak asasi manusia, pada tahun 2005.

Awal 2015, Rocky memutuskan untuk berhenti mengajar di Universitas Indonesia disebabkan UU No.14 Tahun 2005 yang mensyaratkan seorang dosen harus minimal bergelar magister.

4. Keluarga

Sampai saat ini, diusianya yang menginjak 61 tahun, Rocky Gerung masih melajang dan belum berkeluarga. (ris)

1

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *