by

Sosok Wanita Cantik Menjaga Gong si Bolong (2)

Gong si Bolong selalui dipasangin baju oleh Buang Jayadi alias Engkong.
Gong si Bolong selalui dipasangin baju oleh Buang Jayadi alias Engkong.

Depokrayanews.com- Dibalik cerita mistis Gong si Bolong yang sudah ditemukan sejak tahun 1750, ternyata masih menyimpan kisah lainnya. Apa itu?

Sosok wanita cantik, yang diduga merupakan penunggu gong itu. Wanita cantik itu seringkali muncul dan berbincang secara langsung dengan Buang Jayadi alias Engkong.

Benarkan seorang wanita cantik rupa yang menunggu Gong si Bolong?

“Ya, yang menunggu Gong Si Bolong ini adalah wanita yang cantik rupa,” kata Engkong.

Tidak heran kalau Gong si Bolong itu dipasangin baju warna merah. Baju itu dibuka kalau ada yang ingin melihat Gong si Bolong. Setelah itu bajunya dipasangin kembali.

Wanita cantik itu bernama Nyai Putri Manis Sanggar Buana dan seringkali menampakkan diri di ruang khusus di rumah Engkong di kawasan Tanah Baru, Beji, Kota Depok.

Ruang khusus itu ada di lantai dua. Tidak boleh sembarangan orang naik ke lantai dua tanpa seizin dan sepengetahuan Engkong, termasuk istri Engkong.

Untuk bisa melihat Gong si Bolong, Engkong terlebih dahulu melakukan ritual khusus. Setelah menunggu beberapa saat, baru tamu dipersilakan naik ke lantai dua.

“Di sini banyak peralatan wanita, karena itu kesukaannya. Sering juga muncul dan berbicara dengan saya,” kata Engkong.

Selain menyukai peralatan wanita seperti sisir, kaca, bedak, dan lain sebagainya. Ada juga kopi dan rokok. Barang-barang itu harus selalu tersedia. Kopi harus disuguhkan pagi dan sore.

Pernah suatu ketika Engkong pergi menunaikan ibadah umrah. Tugas menyediakan kopi dipercayakan kepada istri Engkong. Tapi tetap tidak berani naik sampai ke lantai dua. Kopi itu hanya ditaruh ditangga.

“Ga berani istri saya naik ke sini. Jadi kopinya hanya ditaruh di tangga saja,” kata Engkong.

Menurut Engkong, dia biasa ngobrol dengan Nyai tengah malam di saat orang-orang di Depok sudah pada tidur

Peran Nyai ternyata sangat berpengaruh terhadap Engkong, termasuk soal rumah

Disain dan penataan rumah Engkong, termasuk masukan dari Nyai. “Tidak hanya itu, kusen yang di bawah, lampu, bahkan bangunan rumah di sini, juga dia yang minta. Unsur Betawi yang ia mau. Hidup di zaman dulu, karena itu dia meminta bangunan klasik,” kata Engkong.

Meski demikian, kehadiran sosok wanita cantik yang ada di rumahnya tidak pernah mengganggu keluarga beserta warga sekitar.

“Dia kan udah lama. Bahkan sebelum kita ada di dunia ini. Kehadirannya tidak mengganggu siapa pun,” kata Engkong.

Nyai ikut menjaga Gong si Bolong ketika gong itu dibawa untuk tampil di acara kesenian. “Makanya Gong si Bolong jarang sekali kita bawa manggung, kecuali untuk acara-acara tertentu saja.” kata pemilik Sanggar Gong si Bolong itu. (red)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *