by

Tak Pernah Tuntas, Banjir di Mampang Pancoranmas Kota Depok Makin Tinggi, Warga Minta Walikota Turun ke Lokasi

DEPOKRAYANEWS.COM- Banjir di kawasan Mampang, Kecamatan Pancoranmas, Kota Depok tidak pernah tuntas ditangani sejak beberapa tahun terakhir. Bahkan, pada Minggu malam hingga Senin 25 Juli 2022 genangan air makin tinggi. Akibatnya, beberapa warga di RW 06 terpaksa diungsikan.

Foto banjir di Mampang sudah beredar di media sosial sejak Senin 25 Juli 2022 dinihari. Beragam komentar muncul, sampai menyinggung kinerja Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok yang belum mampu mengatasi banjir yang terjadi berkepanjangan di Mampang.

”Di sini udah bertahun-tahun tiap ujan, pasti banjir, udah…apa yaa? Mana banyak motor yang mogok,” begitu salah satu caption foto banjir di Mampang yang beredar di media sosial, Senin 25 Juli 2022. Di Facebook macam-macam tanggapan yang muncul, sebagian besar negatif. Sejak pagi, media sosial sudah ramai dengan komentar banjir Mampang.

Di Instagram banyak yang mengajak Walikota Depok untuk datang ke Mampang melihat banjir. ”Pak Walikota main dong ke sini,” cuitan Widya. ”Saya bingung, ini banjir apa genangan air sih,” tulis Andi, di Instagram. ”Apa kabar Pak Walikota 2 periode. Orang mah turun ke jalan liat tuh banjir, apa genangan. Jangan penghargaan aja ditanggepin,” tulis Amat Sibodo. Fedlie Ramadanie malah mengajak warga Mampang banyakin shalawat biar aman tentram.

Banjir yang terjadi pada Minggu dinihari sampai Senin 25 Juli 2022 pagi, terjadi karena Kali Licin tidak mampu menampung debit air. Air yang deras juga membawa sampah dan kayu. Sebagian sampah dan kayu itu tersangkut di jembatan Mampang. Kini tumpukan sampah dan kayu pohon masih tertumpuk di pinggir jembatan.

“Banjir bukan kali ini saja, tapi sudah cukup lama. Banjir di wilayah kami cukup sering terjadi,” kata ketua RW 6, Sugianto kepada wartawan, Senin 25 Juli 2022.

Menurut Sugianto, pihaknya sudah berkali-kali meminta dinas terkait untuk mencarikan solusi penanggulangan banjir. Tapi sampai saat ini belum terealisasi.

Dia kemudian menceritakan, banjir kali ini sebenarnya sudah kelihatan sejak Sabtu 23 Juli 2022. “Awal mula air naik pada hari Sabtu 23 Juli 2022 sekitar pukul 13:00 WIB. Diduga penyebabnya karena drainase yang ada di jembatan simpang Jalan Pramuka Raya itu tidak dapat menampung volume air kiriman,” kata dia.

Karena kontur tanah yang ada di wilayahnya lebih rendah, maka terjadilah banjir yang menyebabkan di wilayah RW 6. “Saat air naik pada hari Sabtu itu, di malam harinya mencapai pinggang orang dewasa, dan dihari Minggu 24 Juli 2022 ketinggian air sudah mencapai dada orang dewasa,” jelasnya.

Menurut dia, terdapat lima RT yang terdampak banjir diwilayahnya, yakni RT 1, 2, 3, 5 dan RT 6. Sekitar 250 Kepala Keluarga, dan 400 jiwa yang terdampak dievakuasi ke musala dan rumah warga lainnya yang tidak terdampak.

Sementara, Lurah Mampang, Darmawansyah mengatakan, banjir ini memang permasalahan yang terus menerus terjadi jika tidak ada solusi yang pasti.

“Ada beberapa titik banjir yang terjadi, yakni di SDN Mampang 3, RW 6 sebanyak lima RT, dan RW 10 ada dua RT,” kata dia.
Lurah mengaku sudah meninjau lokasi beberapa titik banjir tersebut dan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok. (ris)

1

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *