by

Terbaik di Indonesia, Depok Raih Bhumandala Award

Walikota Depok Mohammad Idris foto bersama dengan Menteri Negara/Kepala Bappenas setelah menerima Bhumandala Award.
Walikota Depok Mohammad Idris foto bersama dengan Menteri Negara/Kepala Bappenas setelah menerima Bhumandala Award.

Depokrayanews.com- Prestasi demi prestasi terus ditorehkan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok baik di tingkat Provinsi Jawa Barat maupun tingkat nasional.

Senin (17/10/2016), Kota Depok juga mencatat sejarah luar biasa, karena terpilih sebagai juara satu terbaik se Indonesia kategori kota yang telah menyelenggarakan informasi geospasial sesuai satu standar, satu referensi, satu geodatabase dan satu geoportal.

Karena prestasi itu, Kota Depok meriah Bhumandala Award 2016. Penghargaan itu diserahkan langsung oleh Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro kepada Walikota Depok Mohammad Idris, pada puncak Peringatan Hari Informasi Geospasial ke -47, di Kantor Badan Informasi Geospasial (BIG) di Jalan Raya Jakarta-Bogor, Cibinong, Bogor.

Keberhasilan Kota Depok itu oleh banyak pihak dianggap luar biasa, karena untuk mendapatkan penghargaa itu, Kota Depok bersaing dengan 93 kota se-Indonesia.

‘’Alhamdulilah, Pemerintah Kota Depok berhasil menjadi juara satu terbaik simpul jaringan informasi geospasial katagori kota. Kami mendapat Bhumandala Award sebagai juara satu terbaik se-Indonesia katagori kota.,’’ kata Walikota Depok, Mohammad Idris.

Menurut walikota, keberhasil itu adalah wujud kesungguhan Aparataur Sipil Negara (ASN) Kota Depok, khususnya yang bertugas di Bappeda mengembangkan simpul jaringan informasi geospasial dalam kerangka pembangunan.

Prestasi itu, bukan ujuk-ujuk datang begitu saja, tapi merupakan hasil dari sebuah kerja keras yang sudah dilakukan Bappeda sejak tahun 2012. Sejak itu, Bappeda Kota Depok membangun sebuah aplikasi SIG yang berbasis website (www.idsd.depok.go.id).

Berbagai macam fasilitas seperti fasilitas pendidikan dan kesehatan dapat ditampilkan dalam aplikasi ini secara spasial (peta interaktif). Sistem aplikasi ini sangat bermanfaat dalam proses perencanaan dan evaluasi pembangunan Kota Depok.

Artinya, aplikasi itu sudah bisa memberikan data secara peta interaktif yang akurat tentang sarana pendidikan di Kota Depok, begitu juga sarana kesehatan.

Misalnya kalau ada yang ingin melihat lokasi sekolah di Kota Depok, dengan klik di www.idsd,depok.go.id, maka aplikasi ini akan menampilkan lokasi di masa sekolah yang hendak dicari, berikut dengan titik koordinatnya. Begitu juga terhadap fasilitas kesehatan.

Bappeda akan terus mengembangkan sistem itu, sehingga semua data base bisa dilengkapi dengan peta interaktif, termasuk alamat perusahaan-perusahaan di Kota Depok, restoran, kafe, fasilitas olahraga. maupun nama jalan.

Keseriusan Kota Depok mengembangkan sistem itu, sebelumnya sudah dibuktikan dengan keberhasilan mendapkan penghargaan di Tingkat Provinsi Jawa Barat untuk satu data dan Sistem Informasi Geografis (SIG).

”Saat ini kami meraih Bhumandala Award. Mudah-mudahan kami bisa melaksanakan tugas yang lebih luas lagi untuk pemetaan-pemetaan wilayah, dan tentunya akan memudahkan untuk merencanakan pembangunan di kota Depok,” jelas Idris.

Data tentang sektor social dan ekonomi, masyarakat miskin, juga tengah dikembangkan Bappeda kota Depok. Data itu berbasis WebHIS dan dapat diakses by name, by address, by location, dan by donation.

Bappeda menginginkan semua data base berbagai sektor bisa ditampilkan dalam aplikasi itu, sehingga setiap ada calon Investor yang mau masuk ke Kota Depok, cukup meng klik aplikasi itu.

Bisa dibayangkan apabila semua data base Kota Depok bisa diakses melalui aplikasi itu, luar biasa.

Kota Depok sendiri sudah merasakan dampak dari penerapan system itu. Paling tidak kondisi seperti itu sudah memberikan dampak positif yang luar bisa. Contoh dari salah satu dampak positif system itu adalah semakin berkurangnya permasalahan sengketa wilayah. Kalaupun ada masalah, biasanya hanya dari sisi aset saja.

“Kalau dari sisi geografis dan perbatasan wilayah tidak ada masalah. Paling yang masih perlu diluruskan hanyalah aset saja, namun itupun tidak terlalu besar,” kata walikota.

Kepala BIG Priyadi Kardono mengatakan pemberian penghargaan sebagai wujud implementasi Perpres Nomor 9 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta, yang mewajibkan kementerian, lembaga, pemerintah provinsi, kabupaten dan kota yang telah melaksanakan penyelenggaraan informasi geospasial yang mengacu kepada satu standar, satu referensi, satu geodatabase, dan geoportal.

Tema yang diangkat pada perayaan ulang tahun kali ini adalah “BIG Bangkit dan Terbarukan”. Bagi Priyadi Kardono, kegiatan itu bisa menjadi momentum bagi Badan Informasi Geospasial (BIG) untuk terus berubah dan menjadi besar. Ini, sekaligus sebagai komitmen BIG dalam penyelenggaraan Informasi Geospasial yang mengacu kepada satu standar, satu referensi, satu geodatabase dan satu geoportal, guna mengimplementasikan Perpres Nomor 9 tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta (One Map Policy).

‘’Dengan penyerahan Bhumandala Award ini, diharapkan dapat menjadi pemacu semangat bagi Pemerintah Kota dan Kabupaten dalam meningkatkan Simpul Jaringan Kabupaten/Kota di Indonesia,’’ kata Priyadi.

Awalnya banyak yang bertanya apa itu Badan Informasi Geospasial ? BIG bukan lembaga baru yang tidak tiba-tiba muncul kemudian memberikan penghargaan. BIG sebelumnya bernama Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), sebuah lembaga pemerintah nonkementerian Indonesia yang melaksanakan tugas pemerintahan di bidang informasi geospasial.

Kota Depok meraih Bumandala Award tahun 2016 yang diserahkan Kepala Bappenas dan diterima Walikota Depok Mohammad Idris.
Kota Depok meraih Bumandala Award tahun 2016 yang diserahkan Kepala Bappenas dan diterima Walikota Depok Mohammad Idris.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Depok Hardiono mengatakan
Kota Depok sudah menjalankan proses pendataan geospasial sejak 5 tahun yang lalu secara bertahap.

“Kalau Kabupaten/Kota lain umumnya langsung minta bantuan kepada BIG dan diberikan dalam bentuk jadi. Namun, Depok dengan tenaga ASN yang terlatih memproses geospasial yang ada. Karena itu kami bisa meraih Bhumandala Award,” kata Hardiono.

Selain berhasil memetakan wilayah yang berbatasan langsung dengan daerah lain, Kota Depok juga telah memiliki pemetaan wilayah terkait batas 11 Kecamatan yang ada dengan menggunakan titik batas wilayah menggunakan titik koordinat. Ke depan Bappeda akan memetakan batas 63 Kelurahan se-Kota Depok.

“Kecamatan sudah selesai kami buatkan batas titik koordinatnya. Selanjutnya, Kelurahan akan kami buatkan, agar tidak timbul konflik dikemudian hari. Bahkan, mungkin bisa saja batas RW dan RT akan kami petakan,” kata dia.

Data geospasial yang dimiliki Depok saat ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan nilai guna data spasial yang ada. Sehingga diharapkan setiap perencanaan yang ada di Bappeda berdasarkan komponen spasial. (advertorial diskominfo pemkot depok)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *