by

Transportasi Berbasis Rel di Depok Ternyata Bukan Gagasan Walikota

Transportasi berbasis rel di Kota Depok ternyata bukan gagasan asli dari Walikota Depok.

DepokRayanews.com- Badan Pengelolaan Transportasi Jabodetabek (BPTJ) mengungkapkan, rencana pembangunan transportasi berbasis rel di Kota Depok bukanlah gagasan Walikota Depok Mohamad Idris. Tapi sudah ada di dalam Rencana Induk Transportasi Jabodetabek (RITJ).

“Sudah ada di RITJ (program moda transportasi massal). Pada prinsipnya kita mendukung program transportasi berbasis rel di Depok karena sesuai Peraturan Presiden (Pepres),” kata Dirut Prasarana BPTJ Edy Nursalam saat hadir pada rapat rencana kerja (Renja) Dishub Depok, di Hotel Bumi Wiyata, Kota Depok, Senin 24 Februari 2020.

Menurut Edy, rencana transportasi berbasis rel di Kota Depok masih tahapan kajian dan belum menentukan teknologinya. Transportasi berbasis rel ini bisa Monorel, LRT, dan MRT. BPTJ akan memperjuangkan mega proyek ini masuk ke dalam Program Startegi Nasional (PSN).

“Kita (BPTJ) usahakan bantu untuk Detail Engineering Desing (DED). Target 2020 sudah terbangun untuk satu koridor dari Depok Baru ke arah Bojongsari,” kata Edy.

Edy mengakui biaya pembangunan transportasi berbasis rel cukup mahal yakni berkisar antara Rp 400 sampai Rp 500 miliar per 10 kilometer. Karena akan dibangun empat koridor, maka dana yang dibutuhkan sekitar Rp 4 triliun sampai Rp 10 triliun.

Dana pembangunan transportasi massal ini bisa dari Pemerintah Pusat, namun harus masuk ke dalam program nasional. Kemudian, bisa juga dana dari investor. “Anggaranya diharapkan dari investor. Tapi nanti dibantu oleh pemerintah,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Dishub Jabar, Hery Antasari menambahkan, rencana pembangunan transportasi massal di Depok sejalan dengan Gubernur Jawa Barad Ridwan Kamil. (ril)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *