by

Untung ada Program JKN, Banyak Ibu yang Khawatir Biaya Persalinan

DEPOKRAYANEWS.COM– Proses persalinan baik secara normal (pervaginam) maupun sesar nampaknya masih menjadi concern ibu-ibu di Indonesia. Walaupun pada proses persalinan dengan metode apapun, yang terpenting adalah minim trauma, ibu dan bayi selamat dan sehat.

Sama halnya yang dirasakan Ririn (31). Dia sudah dua kali melakukan proses persalinan secara sesar dan semuanya
berjalan lancar. Menurut Ririn,proses persalinan baik normal atau sesar yang penting ibu dan anak selamat dan sehat.

“Saya sudah dua kali melahirkan secara sesar, awalnya sempat ada ketakutan terhadap proses kelahiran sesar atau operasi. Disamping takut proses operasi, saya juga takut biaya operasi yang besar, karena saya tidak memiliki tabungan yang cukup untuk membiayai operasi,” kata Ririn.

”Apalagi Ririn sering mendengar kabar bahwa proses lahiran sesar membutuhkan banyak biaya yang tidak bisa diprediksi. Karena kasusnya disetiap orang berbeda, tergantung tubuh dan kondisi ibu juga bayinya,” tambah Ririn ketika ditemui di Kantor BPJS Kesehatan di kawasan Grand Depok City (GDC).

Ririn datang ke Kantor BPJS Kesehatan bersama anak keduanya untuk menemani adiknya yang sedang mengurus perubahan data kartu JKN.

Menurut Ririn, saat melahirkan kedua buah hatinya ditanggung penuh oleh BPJS Kesehatan. Anak pertamanya lahir pada tahun 2017 di Rumah Sakit (RS) Hasanah Graha Afiah Depok. Proses persalinannya berjalan lancar dan pelayanannya sangat baik. Begitu selesai mengurus administrasi, langsung dapat kamar tanpa harus antre lama.

Anak keduanya pun dilahirkan secara sesar pada tahun 2021 di Rumah Sakit Andhika Jakarta Selatan. Walau melakukan persalinan pada dua rumah sakit yang berbeda, tapi Ririn merasakan manfaat yang sama, yaitu pelayanan lancar, petugas ramah, dan terpenting keduanya tidak ada iur biaya sama sekali.

“Karena saya sudah merasakan manfaat yang sama baiknya meskipun rumah berbeda, saya semakin yakin dan percaya bahwa Program JKN hadir dengan tujuan mulia dan tidak memberatkan siapapun, justru bisa menolong banyak orang yang membutuhkan. ”Bersyukurnya, saya dan keluarga selalu aktif terdaftar di Program JKN pada segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) sebagai tanggungan di tempat bekerja suami saya,” kata Ririn.

Suami Ririn bekerja sebagai staf Information and Technology (IT) di Universitas Indonesia. Menurut Ririn, seandainya tidak ada Program JKN, maka penghasilan suaminya bisa terkuras hanya untuk membiayai proses persalinannya. Karena itu, Ririn merasa bersyukur sekali selalu terdaftar di program ini dari awal adanya Program JKN.

Sebelum menikah pun, Ririn sudah aktif sebagai peserta pada segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU). Ketika sudah menikah, Ririn pindah segmen menjadi tanggungan suaminya di tempat kerja suami. (HT/se)

1

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *