DEPOKRAYANEWS.COM– Baru saja usai libur panjang hari raya Idul Fitri 1444 Hijriah atau 2023 masehi, Wali Kota Depok Mohammad Idris langsung merotasi 580 aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan kota religius tersebut. Dari 580 orang, termasuk 13 orang diantaranya setingkat kepala dinas.
Satu orang pejabat baru saja dinyatakan lulus seleksi yakni Rahman Pujianto yang dilantik sebagai Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusian (BKPSDM), menggantikan pejabat lama Novarita yang pensiun sejak 2 bulan lalu. Rahman tadinya Sekretaris Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Depok.
Acara pelantikan pejabat itu dilakukan di tengah hiruk pikuknya acara puncak HUT ke-24 Kota Depok yang berhasil menghadirkan puluhan ribu warga Kota Depok untuk antre mendapatkan makan gratis yang disediakan di halaman Balai Kota Depok.
Sebanyak 12 kepala dinas menjalani rotasi jabatan yakni:
1. ETY SURYAHATI, SE, M.Si.
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan
2. Dr.ZAMROWI, M.S
Kepala Dinas Perhubungan
3. Dr MOHAMAD THAMRIN, S.Sos, MM
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja
4. SITI CHAERUAH AURIJAH, S.Pd. MM
Kepala Dinas Pendidikan.
5. Drs. DUDI MIRAZ IMADUDDIN, MSI
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian
6. N LIENDA RATNANURDIANNY, SH, M.Hum
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
7. Dr. SIDIK MULYONO, B Eng. M.Eng.
Kepala Dinas Tenaga Kerja
8. WIJAYANTO, AP, M.S
Staf Ahli Bidang Politik, Hukum dan Pemerintahan
9.MOHAMMAD FITRIAWAN, ST. MT
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah
10. EKO HERWIYANTO, AP, M.S
Kepala Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata
11. DADAN RUSTANDI, ST. M.SI
Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman
12 Drs. ABDUL RAHMAN, M.SI
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan
Dalam sambutannya, Wali Kota Depok Mohammad Idris meminta kepada seluruh ASN yang dilantik agar terus meningkatkan kinerja untuk melayani masyarakat dengan ikhlas.
Selain itu mutasi, rotasi dan promosi ini juga untuk penyegaran suasana agar ada tantangan baru. “Mutasi tidak selamanya karena kinerjanya buruk, tapi banyak pertimbangan lain,” tegas Idris. (ril)
Comment