by

Walikota: Angka Pengangguran di Depok Mengkhawatirkan

Ribuan pencari kerja antri untuk bisa memasukan lamaran pada Bursa Kerja Depok di DMall 26-27 Maret 2018.
Ribuan pencari kerja antri untuk bisa memasukan lamaran pada Bursa Kerja Depok di DMall 26-27 Maret 2018.

DepokRayanews.com- Angka pengangguran di Kota Depok sangat mengkhawatirkan yakni mencapai 72 ribu orang. Dari jumlah itu yang bisa terserap oleh lapangan kerja rata-rata 7.000-8.000 per tahun.

“Tingkat pengangguran memang mengkhawatirkan, walaupun berkurang setiap tahunnya,” kata Walikota Depok, Mohammad Idris usai membuka Bursa Kerja Depok, di DMall Jalan Margonda Kota Depok, Senin (26/3/2018).

Menurut Idris, pertumbuhan ekonomi Kota Depok tak sampai tiga persen setiap tahun. “Taruhlah 2 persen (pertumbuhan ekononomi), tapi pertumbuhan penduduk 3,4 persen sampai 4 persen. Tingkat pertumbuhan investasi dari investor yang datang ke Depok, tidak sampai 1 persen,” kata Idris.

Bursa kerja kata Idris diharapkan menjadi salah satu cara untuk bisa menyerap tenaga kerja. “Hanya saja dari 10 ribu orang yang ditargetkan bisa terserap, realisasinya hanya 3.500 orang,” kata Idris.

Menurut Idris, sejumlah warga Depok justru bekerja di Jakarta dan Bekasi. Hal itu terjadi karena pertumbuhan ekonomi yang tak seimbang antar wilayah.

Depok hanya sekadar menjadi tempat bermukim bukan lokasi bekerja. Karena itu Pemkot Depok merencanakan pembangunan lima titik pusat ekonomi masyarakat.

“Titik pembangunan seperti dalam Perda RT RW itu di lima titik, (yaitu) Cipayung bagian Selatan, bagian utara Cimanggis, Bojongsari, Sawangan bagian Barat, Tapos bagian Timur,” kata Idris.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan Diah Sadiah mengatakan, angka pengangguran sekitar 72 ribu orang itu berdasarkan perhitungan terakhir pada 2015. Belum ada update data baru padahal sekarang sudah Tahun 2018.

Diah mengklaim jumlah pengangguran itu mengalami penurunan setiap tahun. Diah menyebut pada Tahun 2014, angka pengangguran mencapai 86 ribu orang.

Namun, angka itu menurun setahun berikutnya menjadi 72 ribu.‎ “Setiap tahun kan ada penyerapan terus mudah-mudahan bisa berkurang,” kata Diah. 

Pada 2017, tenaga kerja yang terserap diperkirakan 6 ribu. Penyerapan itu merupakan hasil dari upaya Pemkot menggelar bursa kerja sebanyak dua kali dalam satu tahun.

Sedangkan, penyerapan tenaga kerja lain dilakukan perusahaan-perusahaan yang langsung melakukan rekrutmen. Namun, Diah belum bisa memastikan angka pengangguran terbaru karena belum ada penghitungan resmi. (ril)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *