by

Wow, Ada Operasi Celah Bibir Gratis di RS Permata Depok

RS Permata Depok mengadakan operasi celah bibir secara gratis. Tampak tim medis bersama drg Saka Spbm (baju biru tengah) foto menjelang operasi
RS Permata Depok mengadakan operasi celah bibir secara gratis. Tampak tim medis bersama drg Saka Spbm (baju biru tengah) foto menjelang operasi

DepokRayanews,com- Rumah sakit Permata Depok di Jalan Raya Sawangan, mengadakan operasi celah bibir dan langit-langit secara gratis, Sabtu (11/8/2018).

Ini merupakan bagian dari program Senyum Kemerdekaan, Bakti Persatuan Ahli Bedah Mulut Indonesia (PABMI) untuk penderita celah bibir dan langit-langit dalam rangka Hari Kemerdekaan 17 Agustus.

Operasi dilakukan secara serentak di 18 rumah sakit di Indonesia, termasuk di RS Permata Depok. Rumah sakit lain yang menggelar kegiatan yang sama, antara lain, RS Ibnusina Pekanbaru, RSGM Unhas Makasar, RSUD Kota Yogyakarta, RS Hermina Samarinda, RS Islam Gorontalo dan RSGM Unpad Bandung.

Di RS Permata Depok, ada 10 orang yang mendaftar untuk menjalani operasi. Tapi setelah menjalani pemeriksaan kesehatan, baru 2 yang bisa dioperasi. Sisanya akan dijadwalkan sesuai kondisi kesehatan pasien.

Drg Saka,Spbm, penanggungjawab acara operasi celah bibir di RS Permata Depok mengatakan, pihaknya tetap akan melakukan operasi terhadap 8 orang pasien yang pada Sabtu (11/8/2018) belum bisa dioperasi.

“Jadi karena kondisi kesehatan pasien, operasi celah bibir baru bisa lakukan terhadap 2 orang pasien, sedangkan terhadap 8 pasien lainnya tetap akan kami operasi, menunggu kondisi kesehatannya memungkinkan,” kara drg Saka Spbm kepada depokrayanews.com, Sabtu (11/8/2018).

Dua orang yang menjalani operasi itu adalah seorang anak laki-laki berusian 5 tahun dan satu lagi perempuan berusia 12 tahun.

Menurut Saka, celah bibir itu adalah kelainan yang merupakan bawaan sejak lahir.

Sampai saat ini belum diketahui secara pasti penyebab etiologi celah bibir dan langit-langit itu.

Namun demikian, kata Saka, beberapa ahli menduga ada keterlibatan beberapa faktor yang dapat mengakibatkan kelainan itu, antara lain, faktor intrinsik (genetik) dan ekstrinsik (lingkungan).

Menurut Saka, kalau celah bibir terjadi karena faktor genetik, maka peluang terjadinya kembali celah bibir dan atau celah palatum dalam suatu keluarga semakin meningkat, tergantung pada berapa banyak orang di dalam satu keluarga memiliki celah bibir atau palatum.

Jika orangtua tanpa celah bibir mempunyai seorang anak dengan kelainan celah, kemungkinan bagi mereka mempunyai anak yang lain dengan kelainan celah berkisar antara 2-8 persen.

Jika orangtua memiliki kelainan celah, tapi tidak mempunyai anak dengan kelainan tersebut, maka kemungkinan memiliki anak lain dengan kelainan celah antara 4-6 persen

Tapi jika orangtua dan anak memiliki kelainan celah, kemungkinan besar bagi anak berikutnya, terlahir dengan kelainan celah.

Kemudian, kata Saka, kelainan celah bibir ini juga karena faktor ekstrinsik (lingkungan) seperti trauma, baik fisik maupun psikis atau pengaruh radiasi, pemakaian obat-obatan, kekurangan nutrisi, alkohol, dan diabetes melitus.

“Kelainan celah bibir juga bisa merupakan bagian dari suatu sindrom,” kata Saka. (red)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *