by

Tumpukan Sampah Lebih Tinggi dari Atap Toko di Pasar Kemiri Muka Beji Depok

DEPOKRAYANEWS.COM- Pedagang Pasar Kemiri Muka, Kecamatan Beji, Kota Depok mempertanyakan kinerja Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok yang membiarkan sampah menumpuk sampai satu tahun di kawasan itu. Akibatnya tumpukan sampah sudang menggunung sampai setinggi 5 meter, lebih tinggi dari atap toko.

Dodo (52) seorang pedagang ayam di Pasar Kemiri Muka mengatakan dirinya tidak habis pikir kenapa sampah dibiarkan menumpuk di Pasar Kemiri berbulan-bulan, bahkan sudah sampai satu tahun. ”UPT Pasar Kemiri itu apa fungsinya, jangan hanya memungut retribusi saja, sampahnya tolong perhatikan kemudian koordinasikan dengan dinas terkait,” kata Dodo, Senin 26 Desember 2022. Dodo sudah berdagang lebih dari 10 tahun di pasar situ.

Hal yang sama juga disampaikan Mutia (36). Menurut dia, gunungan sampah sudah menghiasi pasar tertua di Kota Depok itu sejak pertengahan 2021. “Sejak bulan Agustus 2021 kalau nggak salah, sudah setahun lebih,” kata Mutia kepada wartawan, Senin 26 Desember 2022.

Mutia mengatakan, Pemerintah Kota Depok telah mengabaikan kondisi Pasar Kemiri Muka. Dia pernah melaporkan kondisi sampah yang menggunung itu ke Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Depok, tapi sampah itu tak kunjung menyusut malah semakin bertambah tinggi.

“November 2021 sempet saya buat laporan, tapi sampai sekarang nggak ada perubahan,” kata Mutia.

Menurut Mutia, lokasi sampah itu memang tempat pembuangan bagi para pedagang pasar. Namun, diduga Pemerintah Kota Depok mengurangi jumlah angkutan sampah dari pasar tersebut sehingga sampah menggunung.

“Ini sampah pasar, memang dari dulu sampah pasar buang di situ, tapi diangkut sama petugas jadi nggak segunung itu, sekarang armada truk sampah yang angkut nggak datang tiap hari,” kata Mutia.

Sampah itu juga menyebabkan bau yang menusuk hidung. Apalagi jika musim hujan tiba, kondisi pasar menjadi becek dan sampah terurai ke mana-mana.

Kondisi Pasar Kemiri Muka sejak beberapa tahun terakhir sangat terawat dan terkesan dibiarkan begitu saja. Depokrayanews.com pernah mengajak Ketua Kadin Jawa Barat Agung Suryamal (ketika itu-red) melihat Pasar Kemiri Muka. Dengan tegas dia mengatakan ” Ini mah bukan pasar, mohon maaf. Tidak layak disebut pasar karena tumpukan sampah, becek dan semraut,”kata dia.

Agung Suryamal adalah pengusaha yang membangun beberapa pasar swasta di Jawa Barat. Dia sangat sedih melihat kondisi pasar itu. Menurut dia, bagaimana pemerintah mengajak masyarakat berbelanja di pasar rakyat kalau kondisinya dibiarkan begitu saja. ”Akhirnya masyarakat memilih ke pasar modern, jauh lebih bersih, nyaman dan aman,” kata dia. (ril/red)

1

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *