by

Inilah Fakta-fakta Mengerikan dalam Grup Pedofil Official Candy’s

Waspada, kekerasan seksual terhadap anak menjamur di Facebook.
Waspada, kekerasan seksual terhadap anak menjamur di Facebook.

Depokrayanews.com- Empat anggota komunitas pedofil yang tergabung dalam grup Facebook “Official Candy’s Groups” dibekuk oleh Polda Metro Jaya.

Grup ini diduga terlibat dengan tindak kekerasan seksual terhadap anak.

Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan mengatakan bahwa grup ini diduga menjadi sarang pedofil.  

Mereka saling berbagi konten pelecehan dan pencabulan terhadap anak-anak.

Apa saja fakta-fakta mengerikan dalam Candy’s Groups ini? Berikut informasinya seperti yang dilansir kompas.

1. Jaringan ini sudah mendunia.
Jaringan paedofil Official Loli Candy’s Group ternyata cukup populer. Terbukti dengan jumlah anggota yang mencapai 7.479 orang dan beroperasi lintas negara. Polisi telah mengamankan empat admin tersangka grup ini yaitu W (27), DF (17), DS (24), dan SH (16) asal Malang Jawa Timur. Grup Facebook ini dibuat pada bulan September 2016.

2. Untuk menjadi anggota group ini, calon anggota wajib mengirimkan gambar tentang kejahatan seksual yang dilakukan calon peserta terhadap anak.

Official Candy’s Groups mengharuskan kepada anggotanya untuk mengirimkan gambar yang mereka buat ketika melakukan kejahatan seksual dengan anak. Parahnya, korban yang berada dalam gambar tersebut harus selalu berganti.

3. Pengunggah foto mendapatkan “fee”.
Setiap ada anggota yang mengirimkan foto kejahatan seksual tersebut dan ada yang mengklik fotonya, maka dia akan diberi upah Rp 15.000 oleh admin. Sejumlah foto yang terdapat dalam grup ini antara lain adalah bagian tubuh anak dan foto anak sedang dicabuli.

4. Admin grup ini sudah pernah melakukan pencabulan sebelumnya.
Parahnya lagi, W alias “Wawan” yang menjadi admin grup ini diketahui pernah mencabuli dua anak perempuan yakni NNF (12) dan YAM (8). Tak hanya itu, DF yang berdomisili di Depok juga mengaku pernah mencabuli enam orang anak pada 2011.

5. Polisi menemukan ada sekitar 500 film dan 100 foto bermuatan pornografi.
Tidak tanggung-tanggung, polisi menemukan ada sekitar 500 film dan 100 foto bermuatan pornografi anak dalam grup Facebook itu. Polda Metro Jaya kini masih berusaha mengidentifikasi anak-anak dalam video dan foto tersebut.

6. Official Candy’s Groups masih “amatir”, banyak grup lain yang lebih profesional.
Polisi menilai bahwa kasus Official Candy’s Groups ini dilakukan oleh orang-orang yang masih lebih amatir. Pasalnya, bagi mereka yang lebih ahli, mereka akan memakai teknik lain, misalnya The Onion Router (TOR) dan Deep Web yang jauh lebih tertutup dan susah diakses.

7. Tidak hanya memuaskan nafsu, tapi juga untuk mencari uang.
Pelaku diduga melakukan aksinya tidak hanya untuk memuaskan nafsunya saja, tapi juga berusaha mengambil keuntungan ekonomi.

8. Pendapatan admin grup ini diperkirakan bisa mencapai lebih Rp 1,4 miliar.
Bukan hanya sebagai ajang pemuas nafsu. Komunitas ini ternyata menjadi semacam ladang bisnis. Tak tanggung-tanggung, pendapatan admin grup tersebut hingga saat ini ditaksir mencapai Rp 1,4 miliar.

9. Pengguna grup ini banyak yang bangga punya pacar anak di bawah umur.
Sejumlah perbincangan pada grup Official Candy’s Groups beredar di media sosial tersebut cukup miris, ada beberapa yang berbincang mengenai bagaimana caranya agar bisa memiliki pacar seorang anak sekolah dasar. Parahnya lagi, beberapa pengguna terkesan bangga memiliki pacar anak di bawah umur. (red)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *