Depokrayanews.com- Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengaku baru mengetahui kalau dirinya masuk bursa calon Gubernur Jawa Barat bersama sejumlah nama lain yang diajukan partai politik.
Tapi Wali Kota Depok dua periode itu sesumbar kalau memang ada partai politik yang meminangnya untuk maju sebagai Calon Gubernur Jawa Barat, harus menyiapkan maharnya
”Saya baru tahu dari media, saya tunggu nanti kalau memang ada. Tapi harus membayar saya,” kata Idris kepada wartawan di Depok, Minggu 28 April 2024.
Pernyataan Idris ini agak lain dari kebiasaan. Sebab selama ini, yang membayar mahar itu adalah calon yang hendak maju sebagai kepala daerah. Partai politik yang biasanya menerima mahar sebagai bentuk keseriusan calon kepala daerah yang hendak maju. Uang mahar itu kemudian dijadikan sebagai dana kampanye dan pembuatan atribut oleh partai politik.
Sementara itu, Ketua DPD PKS Kota Depok, Imam Budi Hartono mengaku siap mengusung Mohammad Idris sebagai Calon Gubernur Jawa Barat karena sudah menjadi amanah DPP PKS dan DPW PKS Jawa Barat. ”Mengusung Pak Wali sebagai calon Gubernur Jawa Barat adalah amanah dari DPP PKS dan DPW PKS Jawa Barat kepada kami di DPD PKS Kota Depok,” kata Imam yang juga Wakil Wali Kota Depok.
Mohammad Idris saat ini adalah Ketua Dewan Pakar DPD PKS Kota Depok. Dia juga diminta DPP PKS untuk berkampanye bagi Imam Budi Hartono sebagai Calon Wali Kota Depok.
Isu akan mengusung Wali Kota atau Wakil Wali Kota yang tengah berkuasa menjadi Calon Gubernur Jawa Barat bukan kali ini saja terjadi. Tapi sudah terjadi sejak Nurmahmudi Ismail menjadi Wali Kota Depok dua periode. Begitu juga ketika
Pradi Supriatna menjadi Wakil Wali Kota Depok. Di penghujung masa jabatannya, nama Pradi disebut-sebut bakal diusung sebagai Calon Gubernur Jawa Barat.
Tapi itu hanya sebatas isu untuk meramaikan kancah politik. Atau sekedar skenario untuk saling usung. Belum ada mantan Wali Kota Depok yang benar-benar diusung menjadi Calon Gubernur Jawa Barat. (mad/ril)
Comment