by

Dana Bansos Disunat untuk Perbaikan Ambulans, Polisi Periksa Ketua RW

Depokrayanews.com- Buntut penyunatan atau pemotongan dana bantuan sosial tunai (BST) yang terjadi di RW 05, Kelurahan Beji, Kecamatan Beji, Kota Depok, untuk perbaikan ambulans, polisi memeriksa sejumlah saksi, termasuk Ketua RW Kuseri.

“Kami sudah bergerak sudah memanggil beberapa orang (untuk diminta keterangan). Baik Ketua RW juga sudah diminta keterangan,” kata Kasat Reskrim Polrestro Depok AKBP Yogen Heroes Baruno, kepada wartawan Sabtu 31 Juli 2021.

Hingga saat ini sudah tiga orang yang dimintai keterangan terkait kasus tersebut. Mereka adalah Ketua RW dan warga yang mengunggah kasus pemotongan dana bansos itu di sosial media.

Usai memeriksa saksi-saksi, polisi akan melakukan gelar perkara sehingga diketahui titik terang kasus tersebut. Dari gelar perkara, akan diketahui apakah kasusnya bisa dilanjutkan ke tahap penyidikan atau tidak.

“Nanti kita ambil keterangan dari beberapa saksi termasuk Ketua RW. Itu nanti akan kita gelar untuk menentukan apakah nanti kita akan naik ketika penyidik atau tidak,” kata dia.

Seperti diberitakan, dana bansos dari Kementerian Sosial itu dipotong untuk perbaikan mobil ambulans yang sedang rusak. Menurut RW, ambulans itu selama ini sering digunakan warga untuk keperluan ke rumah sakit tanpa bayaran.

Masing-masing menerima dana bansos dipotong sebesar Rp 50 ribu, sehingga total dana yang berhasil dikumpulkan sebanyak Rp 11.550.000. Sosialisasi pemotongan dana itu dilakukan oleh masing-masing RT dengan alasan donasi untuk perbaikan mobil ambulans.

Itu sebabnya, Ketua RW 05 Kuseri secara tegas menolak apa yang mereka lakukan itu sebagai pemotongan dana bansos. Tapi bersifat donasi. Karena tingginya desakan dari berbagai pihak, akhirnya dana itu dikembalikan melalui Ketua RT masing-masing.

Informasi yang diperoleh depokrayanews.com, pemotongan dana bansos, termasuk dana bantuan langsung tunai (BLT) untuk UMKM banyak juga terjadi di wilayah lain di Kota Depok. Besaran potongan sama yakni Rp 50 ribu dengan alasan sebagai dana operasional RT dan RW yang bolak balik mengurus data dana bansos.

”Kalau mau ditelusuri, pemotongan dana bansos juga terjadi di wilayah kelurahan lain di Kota Depok,” kata salah seorang warga Kecamatan Sawangan. (ris)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *