by

Komnas Perlindungan Anak Ungkap 200 Manusia Silver Berkeliaran di Depok

Depokrayanews.com- Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) mencatat setidaknya ada 200 manusia silver yang berkeliaran di jalan di Kota Depok. Para manusia silver tersebut mengemis dan mengamen di jalan.

Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait mengatakan, mereka mengemis dan mengamen karena desakan ekonomi karena pandemi Covid-19.

“Bahkan, manusia silver tak jarang melibatkan bayi, anak hingga orang tua. Dari data yang dikumpulkan dari berbagai sumber manusia silver, ada banyak bermunculan sejak pandemi Covid-19,” ujar Arist dalam siaran pers yang diterima, Rabu 29 September 2021.

Dari data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), rata-rata manusia silver berasal dari profesi pemulung, mantan sopir angkot, dan mantan pedagang kaki lima. Hal ini dilakukan dengan terpaksa agar dapat bertahan hidup.

“Perpindahan profesi secara otomatis menyatakan ada keuntungan besar yang ditawarkan menjadi manusia silver sehingga berimigrasi untuk mendapatkan keuntungan yang berbeda dari profesi sebelumnya. Semuanya terpaksa beralih profesi. Pasti ada keuntungan yang berbeda,” jelas Arist.

Menurut Arist, penanganan terhadap manusia silver yang belakangan banyak bermunculan tidak bisa melalui pendekatan kriminalitas, melainkan kemanusiaan dan mencari akar permsalahannya. Dengan begitu, pencegahan merebaknya manusia silver bisa berjalan efektif.

“Keberadaan manusia silver menjadi masalah kesejahteraan sosial yang harus segera dibenahi Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, dengan mencari akar permasalahan hingga memberikan solusi yang tepat agar terus tidak menjamur,” kata dia.

Ia juga menyarankan agar pemerintah dapat mengadopsi atau merawat manusia silver tersebut. Sebab, mereka ekonominya berada di bawah sehingga terpaksa menjadi manusia silver. “Demi kepentingan terbaik dan masa depan anak Depok, pemerintah wajib mengalokasikan dana yang cukup memadai untuk pelayanan sosial kemanusiaan,” jelasnya

Kepala Satpol PP Kota Depok, Lienda Ratnanurdiany mengaku telah melakukan razia pada bulan Februari dengan menyambangi titik yang kerap menjadi area manusia silver beraktifitas.

“Kebanyakan mereka berkegiatan di lampu merah dan perputaran arah. Cukup banyak juga mereka berada di Jalan Margonda dan Jalan Juanda. Kami rutin melakukan razia, yang terjaring razia kami data dan diserahkan ke Dinas Sosial (Dinsos) Kota Depok untuk ditangani permasalahannya,” kata Lienda.(rol)

1

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *