by

Nadiem Ubah Teknis Masuk PTN, Seleksi Tak Lagi Diselenggarakan LTMPT

DEPOKRAYANEWS.COM- Seleksi masuk perguruan tinggi negeri (PTN) tahun 2023 mendatang tidak lagi diselenggarakan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). Peran dan tugas LTMPT akan digantikan oleh UPT Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan (BP3) Kemendikbudristek.

Hal itu diungkapkan oleh Ketua LTMPT Mochamad Ashari menyusul keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim soal perubahan jalur dan pola seleksi masuk PTN.

Melalui pengumuman LTMPT Nomor: 04/Peng.LTMPT/2022, Ketua LTMPT Mochamad Ashari menambahkan ketentuan baru itu diterbitkan seiring dengan keluarnya Peraturan Mendikbud Ristek Nomor 48 Tahun 2022 tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Diploma dan Program Sarjana pada Perguruan Tinggi Negeri per tanggal 1 September 2022.

“LTMPT tidak lagi melaksanakan proses seleksi penerimaan mahasiswa baru perguruan tinggi negeri. Berdasarkan Pasal 20 Permendikbud Ristek Nomor 48 Tahun 2022, seleksi nasional penerimaan mahasiswa baru diselenggarakan oleh Kementerian bekerja sama dengan PTN,” tulis Ashari dikutip pada Senin 12 September 2022.

Ashari melanjutkan, Mendikbud Ristek telah menerbitkan Keputusan Nomor 346/P/2022 tentang Tim Persiapan Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru pada Perguruan Tinggi Negeri Tahun 2023, yang berisikan tugas untuk melakukan persiapan dan penyusunan bahan pelaksanaan seleksi tahun 2023.

“Segala urusan terkait persiapan pelaksanaan seleksi penerimaan mahasiswa tahun 2023 berada di bawah koordinasi BP3 pada badan standar, kurikulum, dan asesmen pendidikan Kemendikbudristek. Dengan demikian, segala urusan terkait seleksi nasional penerimaan mahasiswa baru telah beralih menjadi wewenang kementerian,” kata dia.

Mendikbud Ristek Nadiem Makarim sebelumnya telah merancang kebijakan baru menetapkan jalur memasuki PTN akan melalui tiga skema, yakni seleksi berdasarkan prestasi, tes skolastik, dan tes mandiri yang diselenggarakan masing-masing perguruan tinggi.

Pertama, seleksi lewat jalur prestasi akan menggantikan Seleksi Nasional Masuk PTN (SNMPTN). Lewat jalur SNMPTN, calon mahasiswa sebelumnya dipisahkan berdasarkan jurusan di pendidikan menengah. Kini, jalur prestasi hanya akan menyeleksi 50 persen nilai rata-rata rapor dan 50 persen sisanya diukur dari komponen minat dan bakat.

Kedua, seleksi tes skolastik akan menguji kemampuan kognitif, penalaran matematika, literasi Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris. Tes berbeda dengan Seleksi Bersama Masuk PTN (SBMPTN) yang selama ini dilakukan.

Ketiga, jalur tes mandiri yang akan dilakukan oleh masing-masing PTN, ia memastikan pemerintah akan mengatur agar seleksi mandiri dilakukan secara lebih transparan. PTN juga harus melakukan beberapa hal sebelum dan setelah seleksi mandiri.

Nadiem sebelumnya juga telah mewanti-wanti tes skolastik yang merupakan satu rangkaian tes dari tiga skema seleksi masuk PTN terbaru akan memiliki tingkat kerumitan soal yang lebih sulit. Tes itu akan berbeda dengan Seleksi Bersama Masuk PTN (SBMPTN) yang selama ini dilakukan.

“Sekarang hanya akan ada satu tes, yaitu tes skolastik. Dan tes skolastik ini adalah yang sulit, sangat sulit juga, karena memang harus tes yang sulit,” kata Nadiem dalam rapat kerja bersama Komisi X di Gedung DPR RI, Kamis 8 September 2022 lalu.

Menurut Nadiem, tes mata pelajaran (mapel) dalam seleksi masuk PTN telah menciptakan diskriminasi di lingkungan sekolah. Diskriminasi itu khususnya terjadi pada peserta didik yang tidak mampu mengikuti bimbingan belajar (bimbel) akibat faktor ekonomi.

Dengan demikian, Nadiem optimis keputusannya untuk menghapus mapel dalam tes masuk PTN mampu membawa perubahan lebih baik yang cukup signifikan bagi sistem pendidikan di Indonesia. Ia juga mengklaim kebijakan baru ini akan membuat tenaga pendidik lebih fokus dan tidak mengalami demotivasi saat mengajar peserta didik. (mad/ril)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *