by

Pesawat Kepresidenan Dicat Ulang, Langsung Dihujat Kritikan Pedas

Depokrayanews.com- Pesawat kepresidenan dicat ulang dan warnanya pun berubah dari biru putih menjadi merah putih seperti warna bendera Indonesia.

Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono membenarkan tentang pengecatan ulang pesawat Kepresidenan Indonesia-1 atau Pesawat BBJ 2
”Pengecatan pesawat kepresidenan sudah direncanakan dalam rangka HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia pada 2020. Namun, kegiatan itu tak bisa langsung dilakukan karena pesawat itu belum memasuki waktu perawatan rutin,” kata Heru Budi Hartono dalam keterangan tertulisnya, Selasa 3 Agustus 2021.

Pengecatan ulang pesawat kepresidenan itu langsung menuai kritik. Kondisi cat pesawat dinilai masih bagus, sehingga perubahan warna pesawat dari warna biru-putih menjadi merah-putih dianggap sebagai pemborosan, karena biaya pengecatan ulang pesawat terbilang tinggi hingga Rp 2,1 miliar.

Pakar penerbangan Alvin Lie bahkan mengunggah foto pesawat kepresidenan dengan warna merah putih. Alvin menyinggung soal pemborosan uang di tengah pandemi. Menurutnya, pengecatan ulang pesawat bisa menelan biaya miliaran rupiah dan bentuk foya-foya.

“Hari gini masih aja foya-foya ubah warna pswt Kepresidenan Biaya cat ulang pswt setara B737-800 berkisar antara USD100ribu sd 150ribu Sekitar Rp.1,4M sd Rp.2.1M @KemensetnegRI@setkabgoid@jokowi,” cuit akun @alvienlie21.

Bahkan Peneliti Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Gunardi Ridwan menyebut Presiden Joko Widodo perlu meminta maaf kepada masyarakat terkait pengecatan ulang pesawat kepresidenan di tengah pandemi Covid-19.

“Saya rasa presiden perlu memberikan konfirmasi dan permintaan maaf ke publik, agar tidak terjadi kegaduhan di masyarakat dan menjaga wibawa pemerintahan pusat,” kata Gunardi kepada wartawan, Selasa 3 Agustus 2021.

Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono membantah pengecatan itu disebut sebagai bentuk foya-foya dan pemborosan. “Pengecatan pesawat ini telah direncanakan sejak tahun 2019 serta diharapkan dapat memberikan kebanggaan bagi bangsa dan negara. Perlu kami jelaskan bahwa alokasi untuk perawatan dan pengecatan sudah dialokasikan dalam APBN,” kata Heru.

Dikatakan, pesawat kepresidenan itu baru masuk jadwal perawatan rutin tahun ini. Pengecatan pun dilakukan bersamaan dengan perawatan seluruh komponen.

“Perawatan rutin Pesawat BBJ 2 jatuh pada tahun 2021 merupakan perawatan Check C sesuai rekomendasi pabrik, maka tahun ini dilaksanakan perawatan sekaligus pengecatan yang bernuansa Merah Putih sebagaimana telah direncanakan sebelumnya,” kata Heru.

Pengecatan ulang pesawat kepresidenan, kata dia, sama sekali tidak mengganggu pendanaan pandemi Covid-19 karena sudah dianggarkan sejak lama. Selain itu, pemerintah sudah memiliki alokasi anggaran sendiri untuk Covid-19. (mad)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *