by

Kondisi Air Tanah di Kota Depok sedang Diteliti, 400 Titik Jadi Sampel

EE Sulaeman
Direktur Umum PDAM Tirta Asasta Depok, EE Sulaeman.

Depokrayanews.com- Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Tirta Asasta Kota Depok menggandeng sebuah lembaga kajian dan penelitian untuk melakukan penelitian terhadap kondisi air tanah di sejumlah wilayah perumahan di Kota Depok.

“Penelitian itu dilakukan dengan cara mengambil sampel air tanah,” kata Direktur Umum PDAM Tirta Asasta, EE Sulaeman kepada depokrayanews.com, Rabu (25/10/2017).

Menurut EE Sulaeman, pengambilan sampel air tanah itu dilakukan secara acak di beberapa wilayah, terutama wilayah yang selama ini belum terjangkau jaringan air bersih dari PDAM Tirta Asasta atau di wilayah pengembangan.

“Tim pengkajian dan penelitian mengambil sampel air di 400 titik, yang tersebar di beberapa wilayah,” kata EE Sulaeman.

Meskipun sampel itu tidak menggambarkan seratus persen kondisi ril di lapangan, tapi paling tidak bisa memberikan gambaran awal. Dari pengambilan sampel itu, PDAM Tirta Asasta akan melakukan pemetaan kondisi lapangan.

Paling tidak ada dua manfaat yang akan didapat dari hasil penelitian itu. Pertama secara bisnis, PDAM Tirta Asasta bisa melihat potensi pasar, untuk menentukan arah pengembangan bisnis ke depan.

Kedua, akan diketahui wilayah mana yang kondisi air tanahnya tidak layak dikonsumsi. Pada bagian kedua ini, kata EE Sulaeman, bukan lagi ranahnya PDAM Tirta Asasta, tapi menjadi ranah dinas kesehatan

“Kita akan memberikan hasil penelitian itu kepada dinas kesehatan. Dengan keahliannya, dinas kesehatan yang kompeten memberikan penjelasan kepada masyarakat, tentang kondisi ril air tanah dan dampaknya terhadap kesehatan,” kata EE Sulaeman.

Dikatakan, dampak dari mengkonsumsi air yang tidak layak itu belum kelihatan atau belum diketahui dalam masa satu atau dua tahun. Tapi bisa lima atau sepuluh tahun kemudian.

EE Sulaeman berharap akhir tahun 2017 sudah diketahui bagaimana gambaran umum kindisi air tanah di Kota Depok.

Selain melakukan penelitian, PDAM Tirta Asasta juga tengah melakukan survey tentang kemauan dan kemampuan masyarakat menjadi pelanggan PDAM.

“Hasil survey sementara menunjukan, ada yang mau tapi tidak mampu. Sebaliknya juga begitu, ada yang mampu, tapi tidak mau,” kata EE Sulaeman

Untuk menjadi pelanggan PDAM, masyarakat membayar instalasi meteran dan biaya bulanan. Biaya instalasi atau biaya penyambungan dibagi tiga kategori yakni kelompok sederhana, menengah dan mewah

Biaya instalasi untuk kelompok sederhana sebesar Rp 1.310.000. Untuk kelompok menengah sebesar Rp 1.500.000, sedangkan untuk kelompok mewah sebesar Rp 1.760.000.

Dengan tarif Rp 7.000 per kubik, rata-rata biaya pemakaian air per rumah Rp 150.000 per bulan

Hingga saat ini jumlah pelanggan PDAM Tirta Asasta mencapai 60. 000 dan sampai akhir tahun diperkirakan mencapai 63.000. “Atau sekitar 17 persen dari total rumah di Kota Depok,” kata EE Sulaeman. (red)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *