by

Pemkot Depok akan Membentuk BUMD Pangan

Peserta FGD rencana pembentukan BUMD Pangan Kota Depok
Peserta FGD rencana pembentukan BUMD Pangan Kota Depok

Depokrayanews.com- Pemerintah Kota Depok sedang melakukan kajian untuk membentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pangan.

Tugas pokok lembaga itu nanti adalah untuk menjamin pengadaan dan stabilisasi harga kebutuhan pangan bagi masyarakat Kota Depok.

“Pak Walikota minta kami melakukan kanjian pembentukan BUMD Pangan supaya harga pangan stabil dan inflasi di Kota Depok terjaga,” kata Kepala Bagian Ekonomi Pemkot Depok, Dwi Rahma, Selasa (12/12/20217).

Untuk melakukan kajian itu, pihaknya akan melakukan beberapa tahapan. Pertama meminta konsultan melakukan studi awal tentang perlu tidaknya membentuk BUMD Pangan.

Hasil kajian awal itu, dipaparkan oleh Prof Tri Widiarti bersama tim dalam Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan Selasa (12/12/2017) di Balaikota Depok.

Narasumber lain yang hadir pada FGD itu Ahmad Dheni dari Kementerian Dalam Negeri, Pengurus Kadin Kota Depok, KTNA, pedagang pangan dan perwakilan sejumlah dinas terkait.

Menurut Dwi Rahman sebelunnya, Walikota Depok Mohammad Idris sudah mengundang BUMD Pangan DKI Jakarta, Food Station, PD Pasar Jaya dan PD Dharma Jaya untuk melakukan pemaparan tentang fungsi dan tanggungjawab lembaga itu terhadap ketersediaan pangan.

“Bayangkan, DKI Jakarta tidak punya lahan pertanian, tapi harga pangannya stabil dan harganya jauh di bawah harga di Depok,” Kata Dwi Rahma

Dwi kemudian mencontohkan ketika harga daging di Depok Rp 130 ribu per kg, di Jakarta hanya Rp 70 ribu per kg dan sampai sekarang pun harganya masih Rp 70 ribu per kg.

“Pak Wali sangat tertarik, makanya kita diminta segera melakukan kajian,” kata Dwi.

Dalam pemaparan kajian awalnya, Tri menjelaskan gejolak harga sejumlah bahan pangan di Depok kemudian pengaruhnya terhadap inflasi. Saat ini inflasi Kota Depok nomor 3 tertinggi di Jawa Barat.

Karena itu, Tri merekomendasikan perlunya membentuk BUMD Pangan di Kota Depok, agar harga pangan tidak dikendalikan oleh spekulan.

Mayoritas peserta FGD sepakat dan mendukung rencana pembentukan BUMD Pangan itu.

Hanya saja Acep Azhari dan perwakilan pedagang pangan sempat mengingatkan agar BUMD Pangan itu tidak mematikan pedagang yang ada.

Kekhawatiran itu dijawab Dwi Rahma bahwa BUMD Pangan berfungsi sebagai pedagang besar yang memasok ke pasar-pasar bukan sebagai pedagang ritel.

“Dengan fungsi seperti itu, BUMD Pangan ini tidak akan mematikan pedagang bahan pokok, justru BUMD ini bisa sebagai pemasok agar pedagang bisa membeli dengan harga lebih murah,” kata Dwi. (red)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *