by

Mukota Tidak Jelas, Anggota Kadin Depok Gelisah

Anggota dewan pertimbangan, pengurus, anggota dan calon Ketua Kadin Depok membahas mukota di MPM Cemerlang Radio.
Anggota dewan pertimbangan, pengurus, anggota dan calon Ketua Kadin Depok membahas mukota di MPM Cemerlang Radio.

Depokrayanews.com- Ketidakjelasan waktu pelaksanaan musyawarah kota (mukota) Kadin Kota Depok menjadi keprihatinan kalangan dunia usaha, termasuk dari bakal calon Ketua Kadin Depok itu sendiri. Bahkan, Roy Frygina, salah satu anggota Kadin Kota Depok, khawatir antiklimaks sudah terjadi sebelum mukota berlangsung.

”Kalau sudah antiklimaks duluan, bisa-bisa banyak anggota Kadin tidak hadir pada saat mukota nanti,” kata Roy pada acara talkshow menjelang Mukota Kadin Kota Depok di MPM Cemerlang Radio, Selasa (16/8/2016). Menurut Roy, panitia pelaksana mukota sudah terlalu sering mengundur waktu pelaksanaan mukota.

”Katanya mukota bulan April, ditunda lagi menjadi bulan Juli, ditunda lagi bulan Agustus. Ini pun Agustus sudah mau berakhir, masih belum ada kejelasan. Sudah terlalu sering pemberian harapan palsu (PHP) kepada kami anggota, pemilik hak suara,” kata Roy yang juga Ketua YLKI Kota Depok. Menurut dia, anggota Kadin sudah mulai gelisah dengan kondisi yang terjadi. Karena tidak ada kepastian soal waktu pelaksanaan mukota, Roy menyebut SC dan OC seperti bermain-main dalam bekerja.

Pandangan yang sama juga muncul dari Eddy Faisal, seorang pengusaha muda. Melalui jaringan teleponnya ke MPM Cemerlang Radio, Eddy Faisal menyebut berlarut-larutnya pelaksanaan Mukota Kadin sudah sangat mengkawatirkan. ”Kondisinya sudah sangat emergency, Pemerintah Kota Depok harus turun tangan,” kata Eddy.

Menurut Eddy, SC dan OC Mukota Kadin harus bekerja dengan serius dan fair. ”Sudah tidak saatnya lagi main setting-settingan, bermain di belakang layar. Hentikan lah pola-pola seperti itu,” kata Eddy Faisal. Menurut dia, panitia pelaksana mukota jangan membuat aturan-aturan yang membatasi seseorang untuk maju sebagai calon. ”Berikan kelonggaran supaya yang bertarung di Mukota Kadin itu pengusaha, bukan pengamat atau LSM.” kata dia.

Mustopa, salah satu calon Ketua Kadin Kota Depok merasa tidak nyaman dengan berlarut-larutnya proses mukota. ”Kalau dibiarkan lama-lama begini, kepercayaan publik terhadap Kadin menjadi hilang,” kata Mustopa. Dia mendorong, proses mukota yang sudah dimulai dengan pendaftaran bakal calon harus ada kepastian tentang waktu pelaksanaanya.

Sonar Harahap, salah seorang pengurus Kadin Kota Depok juga tidak habis pikir dengan pelaksanaan mukota yang berlarut-larut. ”Kalau lambat, biasanya ada yang ditunggu. Kalau cepat-cepat pasti ada yang dikejar. Panitia pelaksana tolong jelaskan apa sebenarnya yang terjadi sehingga tidak ada kepastian mukota,” kata Sonar.

Muhammad Fuad, anggota Dewan Pertimbangan Kadin Depok mengaku banyak mendapat pertanyaan dari anggota tentang pelaksanaan Mukota Kadin Depok yang tidak kunjung dilaksanakan. ”Kami di Dewan Pertimbangan sudah mengamati proses itu. Cuma kami tidak bisa melakukan intervensi kepada panitia pelaksana mukota,” kata Fuad.

Menurut Fuad, hubungan Dewan Pertimbangan dengan Pengurus Kadin Kota Depok tidak ada masalah. Kalaupun ada salah satu calon berasal dari anggota Dewan Pertimbangan Kadin, itu bersifat pribadi. ”Jadi, jangan dianggap ada persaingan antara dewan pertimbangan dengan pengurus. Tidak ada itu,” kata Fuad. (red)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *