by

Pengunjung Taman Impian Jaya Ancol Banyak yang Kecewa

Ancol menerapkan sentral parkir. Kebijakan ini banyak mengecewakan pengunjung. Tampak pengunjung menyampaikan keluhan ke petugas.

DepokRayanews.com-Kawasan Taman Impian Jaya Ancol sejak tiga hari terakhir mengalami kemacetan yang sangat parah.

Pengunjung yang datang menggunakan kendaraan pribadi terpaksa mutar-mutar karena adanya pengalihan arus lalulintas di dalam kawasan.

Banyak yang akhirnya memarkirkan kendaraannya di pinggir jalan karena sudah capek mutar-mutar. Taksi dan mobil online juga bebas parkir di mana saja. Kondisi ini yang memperparah kemacetan.

Depokrayanews.com memantau kepadatan lalulintas di kwasan Taman Impian Jaya Ancol pada Jumat (7/6/2019) sore sampai malam.

Banyak pengendara mobil dan motor kebingungan. Mereka kemudian tiba-tiba menghentikan kendaranmya untuk bertanya kepada petugas. Padahal di belakangnya berjejer panjang mobil lain.

Dari petugas lapangan mereka baru mengetahui kalau di Taman Impian Jaya Ancol sedang diberlakukan sistem Sentral Parkir sejak lebaran hari pertama. Sehingga nobil tidak bisa langsung ke tempat tujuan seperti Pantai Lagoon, Pantai Karnaval dan sebagainya. Padahal biasanya banyak masyarakat yang hanya datang ke Ancol sekedar pergi makan ke kawasan Pantai Karnaval. Atau pergi berbelanja ke Ancol Beach City Mall.

Dengan sistem Sentral Parkir pengunjung harus memarkirkan kendaraannya di beberapa lokasi yang sudah ditetapkan. Kemudian pengunjung disuruh naik bis atau kereta yang disiapkan.

“Mestinya disosialisasikan kepada masyarakat. Ini kita sudah mutar mutar ga jelas. Tidak ada pemberitahuan kalau mesti parkir mobil, lalu naik bis. Kalau ga bertanya ya mutar mutar saja terus,” kata Rizki salah seorang pengunjung kepada depokrayanews.com.

Petugas dari Bus Transjakarta pun ternyata tidak mengetahui ada penerapan sistem baru itu. “Ya pak, kami juga kaget begitu mau masuk ke kawasan Ancol karena mutar-mutar,” kata Izul salah seorang petugas bus Transjakarta.

Pihak Taman Impian Jaya Ancol menyiapkan puluhan bis Bluebird untuk melayani pengunjung yang hendak wara-wiri.

“Kebijakan seperti ini hanya untuk momen tertentu saja kok, ” kata seorang petugas.

Pengunjung harus rela jalan kaki karena mobil pribadi tidak bisa lagi wara wiri dalam kawasan Taman Impian Jaya Ancol.

Tapi bagi Indra kebijakan yang tidak disosialisasikan itu sangat mengecewakan. “Kita harus jalan kaki dari tempat parkir mobil ke tempat sentra pelayanan bis. Apalagi harus transit dan berganti kalau hendak menuju kawasan lain. Harus jalan kaki lagi menuju bis,” kata Indra.

Mestinya, kata Indra, di pintu masuk Ancol diberitahukan kalau diberlakukan Sentral Parkir kemudian mobil diarahkan ke Sentral Parkir supaya tidak mutar-mutar di dalam kawasan Ancol yang macet.

Menurut dia kebjakan ini sangat memberatkan bagi keluarga yang membawa orangtua yang susah untuk berjalan kaki dengan jarak yang jauh. Atau ibu-ibu muda yang harus menggendong anaknya.

“Saya masih beruntung datang ke sini menjelang sore. Bayangkan yang datang siang hari, mereka harus berjalan kaki ditengah terik matahari,” kata Indra, warga Bekasi Timur.

Sandi, pengunjung lain yang menginap di Hotel Mercure Ancol juga harus naik bis wara wiri untuk menuju lokasi wahana.

“Saya juga ga tau kebijakan ini. Kami datang dari Cirebon ke sini. Rupanya harus naik bis. Mobik ditarok di hotel. Yang pasti kita tidak seleluasa kalau pakai mobil. Ga capek jalan kaki, ” kata Sandi sambil menunjuk anaknya yang masih duduk di kelas 3 SD, ” (red).

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *