by

Komitmen PLN Memberdayakan dan Meningkatkan Perekonomian Masyarakat

Konsep Corporate Social Responsibility (CSR), sebenarnya bukan hal baru bagi organisasi atau perusahaan karena sudah dianggap sebagai bagian program pembangunan berkelanjutan sejak awal 1990-an.

CSR kemudian berkembang menjadi bagian dari etika bisnis, baik pada organisasi maupun perusahaan. Persertikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga telah menetapkan CSR sebagai program pembangunan berkelanjutan dan menekankan bahwa pertumbuhan bisnis perlu mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan.

Bahkan industri-industri di AS menjadikan tata kelola perusahaan berfokus pada transparansi bisnis dan kinerja. Sementara CSR menjadi norma bagi industri, sehingga spesialis CSR dipekerjakan. Departemen CSR dibentuk. Strategi komunikasi CSR pun direncanakan untuk pengembangan CSR yang lebih baik.

PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), sebagai persero telah menyadari betapa pentingnya memberikan perhatian terhadap masalah sosial, lingkungan dan ekonomi di sekitar perusahaan.

Ini kelihatan dari beberapa program yang direncanakan dengan matang, termasuk edukasi yang terkait dengan kegiatan perusahaan.
Tidak semua perusahaan besar di Indonesia melakukan program CSR, karena ini terkait dengan pemahaman seberapa pentingnya CSR itu dilakukan. Kemudian seberapa besar anggaran yang harus dikucurkan. Pada poin ini banyak yang berhitung untung rugi.

Yang lebih penting sebenarnya adalah keberpihakan dan kepedulian perusahaan terhadap lingkungan. Bukan hanya sekedar mencari untung besar, tapi mengabaikan lingkungan.

Sebagai perusahaan pelat merah, PLN sudah memberi contoh kepada yang lain, bagaimana seharusnya memperlakukan lingkungan. Tidak hanya sekedar berbisnis, atau sekedar mencari keuntungan yang besar. Tapi bagaimana agar kehadiran perusahaan memberikan dampak sosial ekonomi terhadap lingkungan.

Secara kinerja, PLN adalah salah satu perusahaan dengan laba yang cukup besar. Pada tahun 2020 misalnya, PLN mengantongi laba bersih sebesar Rp 5,9 triliun atau naik 38,6% (yoy). PLN juga mampu membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 345,4 triliun di tahun lalu.

Pada semester I-2021, PLN mampu meraih laba bersih sebesar Rp 6,6 triliun. Hasil ini tentu tidak lepas dari perolehan penjualan listrik PLN yang mencapai Rp 140,5 triliun di paruh pertama tahun ini.

Kenaikan laba bersih itu terjadi karena penjualan tenaga listrik PLN naik 3,7 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) dari Rp 135,4 triliun di semester I 2020 menjadi Rp 140,5 triliun. 

Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN, Agung Murdifi mengatakan, peningkatan kinerja itu juga didorong adanya program intensifikasi dan ekstensifikasi penjualan. 

Sepanjang Januari hingga Juni 2021, PLN berhasil menambah 1,65 juta pelanggan baru. Kemudian program transformasi yang dijalankan PLN sejak awal 2020 telah mampu menopang efisiensi perusahaan.

“Realisasi BPP (biaya pokok penyediaan) pada semester I-2021 sebesar Rp 1.303 per kWh atau turun 4,7% atau setara dengan Rp 65 per kWh dibandingkan semester I tahun 2020 yang sebesar Rp 1.368 per kWh,” kata Agung.

Kinerja yang terus membaik itu tentu saja merupakan kabar yang menggembirakan bagi masyarakat Indonesia. Kenapa ? Karena ini terkait dengan program CSR yang dilakukan PLN.

Kalau kinerja PLN tidak membaik, tentu tidak tertutup kemungkinan semua program CSR akan dievaluasi, bahkan bisa jadi dihentikan dengan alasan keterbatasan anggaran. Ini jangan sampai terjadi. Sebab, selama ini masyarakat sudah terlalu dalam merasakan manfaat dari kepedulian PLN membantu memberdayakan dan meningkatkan perekonomian masyarakat.

Sudah sejak lama PLN membuktikan komitmennya menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
PLN terus mengupayakan bagaimana tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi dan menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

Sejauh ini, PLN tetap memperhatikan tanggung jawab sosial atau CSR di tengah kelangsungan usahanya. Bahkan PLN bertekad bagaimana menyelaraskan pengembangan ketiga aspek dalam penyediaan listrik yakni ekonomi, sosial dan lingkungan.

Agung Murdifi menyebut, dalam menyusun program CSR, PLN selalu mempertimbangkan sejumlah hal penting. Diantaranya adalah regulasi dan standar yang berlaku terkait CSR, strategi perusahaan, dan analisis risiko perusahaan.

“Dengan mempertimbangkan tiga hal tersebut, selanjutnya PLN menyusun potensi rencana program-program kerja CSR melalui focus group discussion bersama stakeholder maupun pemetaan masyarakat,” kata Agung.

Atas pertimbangan itu, PLN kemudian menyusun program CSR yang mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan Indonesia. PLN juga membuat program yang memiliki creating share value yang selanjutnya dibuat rencana kerja anggarannya.

Agung memastikan, program CSR PLN selalu dipertanggungjawabkan secara tahunan dan dipublikasikan melalui laporan berkelanjutan yang dapat diakses lewat situs resmi PLN.

Secara korporasi, PLN telah membuat panduan tentang wewenang dan tanggungjawab Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) yang mencakup beberapa aspek.

Misalnya, PLN menyusun dan melaksanakan kebijakan pemberdayaan masyarakat di lingkungan perusahaan sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan dan CSR dengan lingkup kegiatan Community relation, Community Services, Community Empowering dan pelestarian alam.
Kemudian PLN juga menyusun dan melaksanakan program kepedulian sosial perusahaan, menyusun dan melaksanakan program kemitraan sosial dan bina UKM.

PLN juga memastikan tersedianya dan terlaksananya program pelestarian alam termasuk penghijauan dan upaya pengembangan citra perusahaan sesuai dengan prinsip Good Corporate Governance.

Beberapa kegiatan yang dilakukan PLN di dalam lingkup kegiatan Community relation misalnya melaksanakan sosialisasi instalasi listrik. Penerangan kepada pelajar SMA tentang SUTT/SUTET, melaksanakan sosialisasi bahaya layang-layang dan lainnya.

Pada program Community Services, PLN memberikan bantuan dalam kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat atau kepentingan umum. Misalnya, bantuan bencana alam, bantuan peningkatan kesehatan di sekitar instalasi PLN, bantuan sarana umum, bantuan perbaikan sarana ibadah dan bantuan sarana air bersih,

Kemudian dalam program Community Empowering, PLN memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat untuk menunjang kemandiriannya, seperti memberikan bantuan kepada UMKM, membantu kelompok tani, dan sebagainya.

Sepanjang tahun 2020 dan tahun 2021, semua sektor dan lini mengalami dampak dari pandemi Covid-19.Terjadi kelesuan dan melemahnya perekonomian. Sebagai perusahaan yang berorientasi kepada kepentingan pelanggan, PLN senantiasa mewujudkan program-program terbaiknya untuk berkontribusi mendorong pulih dan bangkitnya ekonomi masyarakat.

Melalui program CSR dan Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) komitmen ini diwujudkan sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan. Tentunya dengan menerapkan prinsip Good Corporate Governance (GCG) yang merupakan peran PLN sebagai pendorong kegiatan, pertumbuhan, pemberdayaan ekonomi masyarakat yang berbasis ISO 26000. 

Implementasinya dilakukan dengan mengintegrasikan program CSR dengan kriteria ISO 26000. Di antaranya tata kelola perusahaan, HAM, lingkungan dan K3, aktivitas operasi yang adil dan berintegritas, isu konsumen, aktivitas tenaga kerja, dan kontribusi pada komunitas dan masyarakat agar programnya bersifat berkelanjutan.

Program CS dan PKBL bernama PLN Peduli itu melingkupi kegiatan CSR, program kemitraan (PK), dan Bina Lingkungan (BL).
PK merupakan program pinjaman lunak untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi lebih tangguh dan mandiri. Sedangkan BL merupakan program bina lingkungan untuk meningkatkan perekonomian, kesejahteraan, sosial pendidikan masyarakat yang berwawasan lingkungan.

Setidaknya ada tujuh sektor yang menjadi perhatian utama yakni bencana alam, pendidikan/pelatihan, peningkatan kesehatan, pengembangan fasos fasum, sarana ibadah, pelestarian alam, dan pengentasan kemiskinan.

Semua itu tercermin dari begitu banyak program yang dilaksanakan PLN di tengah masyarakat.

Di saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia misalnya, PLN menyalurkan oksigen medis hasil olah produksi dari Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Muara Karang ke sejumlah Rumah Sakit di Jakarta.

Hal ini bisa dilakukan setelah PLN berhasil mengolah oksigen pada sistem pendinginan PLTGU Muara Karang yang dilepas ke udara bebas, menjadi oksigen medis.

Sejak itu PLN bisa dan mampu mendukung pasokan oksigen di rumah sakit yang menangani pasien Covid-19 dari hulu sampai ke hilir. Mulai dari produksi, penempatan ke tabung oksigen, sampai antar jemput ke rumah sakit.

Kepedulian PLN di Daerah

Program CSR PLN sangat gencar juga dilaksanakan di daerah-daerah dari Sabang sampai Merauke.
PLN Batubara salah satu unit usaha PLN misalnya, tahun lalu memberikan bantuan modal dan pelatihan senilai Rp 157 juta kepada 10 pelaku UMKM di Jakarta yang terdampak pandemi Covid-19.

Di NTT, PLN telah menyalurkan bantuan lebih dari Rp 620 juta dalam bentuk sembako, dapur umum, selimut dan lain-lain bagi masyarakat yang terdampak badai siklon tropis atau badai Seroja.

PLN juga memberikan bantuan 3.300 rapid tes antigen kit ke lokasi terdampak bencana badai Seroja yang menerjang NTT dan gempa bumi yang mengguncang Malang.

Salah satu program CSR yang dilakukan PLN di Kalimantan Barat. (dok PLN)

Di Jawa Timur, program CSR diutamakan pada aspek berkelanjutan untuk mewujudkan masyarakat yang mandiri dan berdaya. Misalnya dikembangkan Desa Wisata Adat (Deswita) Sendi di Mojokerto, Desa Wisata Sidomulyo, Eduwisata Kampung Buah Bercahaya, Si Naga Listrik, Agrowisata Taman Suruh, dan Wisata Tani Betet.

Kemudian juga ada Sekolah Gunung Anyar Tambak, Kuliner Pintar Banyuwangi, Sanggar Tari Supinah, Listrik untuk Sang Naga, Deswita Reog Pontang, Desa Tenun Ikat, Bank Sampah Induk Surabaya (BSIS), Bank Sampah (BS) Flamboyan, Bank Sampah Sri wilis, Bank Sampah Bintang Mangrove, Budidaya Lobster Kampung Kerapu, Taman Kuliner Paciran, Sanggar Tari Supinah, Eduwisata Kopi Katana, Wisata Edukasi Tani Listrik Terpadu, PLTMH Pesapen Ledduk Krucil, Rumah Pintar Madiun, Deswita Bonggol Jati Dewi.

Di Malang, Bank Sampah Malang didirikan dengan badan hukum koperasi yang melakukan pembinaan dan pendampingan pada masyarakat untuk menabung sampah yang dikonversikan dalam rupiah tiap jenis sampah.

Bank Sampah yang memiliki 650 bank nasabah unit ini telah menebarkan beragam kegiatan positif tak hanya lingkup pengelolaan, pemilahan, hingga menabung dari sampah.

PLN ULP Gianyar Bali i menyalurkan bantuan CSR sebesar Rp 1,1 miliar kepada 14 penerima manfaat terutama untuk membantu kebutuhan masyarakat di Gianyar, Tabanan, Bangli dan Buleleng. 

PLN juga mengucurkan dana CSR Bina Lingkungan sebesar Rp 2,9 miliar pada tahun 2020 di Kalimantan Barat. Sebagian besar adalah untuk program pemberdayaan ekonomi masyarakat. Sisanya untuk bantuan bencana alam,

PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sulawesi Utara, Tengah dan Gorontalo (Suluttenggo) memberikan bantuan dalam bentuk lain, yakni sambungan listrik gratis.

PLN melalui Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah I (UIP JBT I) memberikan bantuan alat kesehatan senilai Rp 220 juta. di Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Program CSR PLN Unit Wilayah Papua, menyasar UMKM yang dijalankan para penyandang disabilitas terutama untuk penguatan kegiatan yang bernilai di masyarakat seperti kerajinan, pangan dan peternakan.

Itu hanya sebagian kecil contoh apa yang sudah dilakukan PLN di tengah masyarakat, dan masih banyak yang lain.

Perhatian, kepedulian dan aksi nyata yang dilakukan PLN di tengah masyarakat, kemudian mendapat penghargaan dari banyak pihak baik di daerah maupun tingkat nasional.

Di Jawa Timur misalnya, Program PLN Peduli menerima banyak sekali penghargaan, seperti CSR Awards Festival 2019 PLN Peduli untuk Deswita Sendi, Penghargaan Platinum untuk Listrik Sang Naga dalam ajang Indonesian Sustainable Development Goals Award (ISDA) 2019, Indonesia Green Awards (IGA) The La Tofi School of CSR 2019 untuk Sampah Plastik di Tangan Perempuan Kediri.

Kemudian di tahun 2020, PLN mendapat empat penghargaan dalam ajang CSR bergengsi mulai dari IGA The La Tofi School of CSR 2020 dengan program “Powering Life, Preserved The Nature, Terik Surya Bangkitkan Secercah Harapan Pulau Garam”,  PLN juga meraih 2 platinum pada ajang Indonesia CSR Awards (ICA) 2020 untuk kategori Pelibatan dan Pengembangan Masyarakat untuk Listrik Sang Naga, dan WET Sendi untuk kategori Hak Asasi Manusia, serta CSR Awards 2020 Festival PLN Peduli.

PLN juga menerima penghargaan sebagai Platinum Champion in Corporate Social Responsibility pada ajang Bisnis Indonesia Corporate Social Responsibility Award (BISRA) 2021.

Penghargaan itu diberikan atas upaya PLN yang terus melakukan transformasi program CSR dan melaksanakan program CSR secara berkelanjutan, terukur secara social return of investmen, sehingga memiliki dampak yang efektif terhadap penerima program.

PLN meraih penghargaan Top Corporate Responsibility (CSR) of the Year 2021. Penghargaan itu diberikan berdasarkan hasil riset Top CSR Index yang diselenggarakan pada bulan April – Juli 2021, terhadap lebih dari 300 perusahaan teriset di Indonesia.

Riset dilakukan dengan menggunakan metode Desk Research yang mengacu pada data rilis perusahaan menggunakan 3 parameter penilaian, yaitu; CSR Concept, CSR Impact, dan CSR Donation Value.

Deretan penghargaan itu juga merupakan bagian kecil dan ratusan penghargaan yang pernah diraih PLN atas ‘’kehadirannya’’ di tengah masyarakat.

Agung Murdifi mengatakan bahwa PLN telah melaksanakan transformasi dalam bidang CSR untuk mewujudkan nilai tambah bersama, antara perusahaan dan masyarakat sehingga terbentuk sistem bisnis berkelanjutan yang berorientasi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).

Hal itu ditunjukan dengan komitmen PLN dalam menjalankan program CSR yang berpedoman pada ISO 2600 dengan nilai mencapai lebih dari 4 persen dari laba tahun sebelumnya.

Pada tahun 2018 misalnya, PLN mengucurkan dana program Bina Lingkungan sebesar Rp 70,5 miliar, dana CSR Rp 126,8 miliar dan dana program Kemitraan sebesar Rp 123, 6 miliar.

Dengan tagline PLN Empower yakni Pemberdayaan Produktif oleh dan dari masyarakat, PLN mewujudkan renewable energy melalui beberapa program yakni PLN Pintar, PLN Power, PLN Go Green dan PLN Peduli.

Menurut Agung, PLN telah melaksanakan berbagai inisiatif program CSR seperti program penyediaan alat penyalur daya listrik (APDAL) dan satuan pengisian energi listrik (SPEL) untuk daerah 3T ( terluar, tertinggal, terdepan)

Selain itu, ada lagi program Desa Wisata, pengolahan FABA menjadi bahan bangunan, program pengolahan sampah menjadi batu bara nabati bahan cofiring PLTU Batu Bara dan program konservasi alam, baik daratan maupun di laut.

Kemudian ada juga program vokasi siswa dan guru SMK bidang kelistrikan dan program inovasi New PLN Mobile sebagai wujud PLN memudahkan pelanggan dalam mengatasi masalah kelistrikan.

VP Corporate Social Responsibility (CSR) PT PLN, Agus Yuswanta Pratama Putra juga mengapresiasi banyaknya penghargaan yang diberikan kepada PLN dalam sisi tanggungjawab sosial perusahaan.

‘’Penghargaan ini menjadi motivasi bagi PLN untuk membuat program yang lebih inovatif dalam membuat program CSR di masa yang akan datang,’’ kata Agus.

Bagi PLN, kata Agus, kegiatan CSR menjadi salah satu program penting dalam transformasi yang diusung oleh perusahaan melalui empat pilar penting yaitu lean, green, inovatif dan customer focused.

Harapan yang sama juga disampaikan Agung Murdifi. ‘’Pencapaian program dan penghargaan yang telah diraih tidak menghentikan inovasi PLN dalam bertransformasi menciptakan nilai manfaat bersama bagi masyarakat Indonesia,’’ kata Agung.

Apa yang disampaikan Agung Murdifi dan Agus Yuswanta Pratama Putra tentu saja menjadi harapan masyarakat Indonesia, apalagi yang sudah merasakan manfaatnya selama ini. Teruslah berkarya dan berbuat untuk masyarakat Indonesia, PLN. (despandri)

1

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *