by

Mantan Ajudan Presiden Jokowi Kini Jadi Calon Tunggal Kapolri

Depokrayanews.com- Teka-teki siapa yang bakal diajukan Presiden Joko Widodo sebagai Calon Kapolri menggantikan Jenderal Idham Aziz kepada DPR-RI, kini terjawab sudah. Dari lima komisaris jenderal yang diajukan Kompolnas, akhirnya Jokowi memilih satu nama yakni Komjen Listyo Sigit Prabowo.

Surat presiden itu, Rabu 13 Januari 2021 sudah diserahkan Mensesneg Pratikno kepada Ketua DPR-RI, Puan Maharani. Dan Puan pun sudah mengumumkan kepada publik bahwa pihaknya sudah menerima surat usulan Calon Kapolri dari Presiden Jokowi yakni Komjen Listyo Sigit Prabowo.

Kalau tidak ada halangan, maka Listyo Sigit Prabowo adalah Kapolri termuda sepanjang sejarah. Rekor Kapolri termuda sebelumnya dipegang oleh Tito Karnavian yang kini menjadi Mendagri. Dari lima nama calon Kapolri yang diusulkan Kompolnas, Listyo paling muda.

Laki-laki kelahiran Ambon, 5 Mei 1969 ini merupakan alumni Akademi Kepolisian tahun 1991. Listyo kemudian melanjutkan pendidikan S2 di Universitas Indonesia (UI). Dari lima nama calon Kapolri yang diusulkan Kompolnas, Listyo paling muda.

Jawa Tengah menjadi provinsi yang penting dalam perjalanan karier Listyo. Pada 2009, ia menjadi Kapolres Pati. Satu tahun kemudian, Listyo dimutasi sebagai Kapolres Sukaharjo.

Selanjutnya, Listyo diangkat menjadi Wakapoltabes Semarang. Setelah itu, ia menjabat sebagai Kapolres Solo. Saat Listyo bertugas di Solo, Jokowi menjabat Walikota Solo.

Saat menjadi Kapolres Solo, ia pernah menangani kasus bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh, Solo, Jawa Tengah.

Listyo kemudian digeser ke Jakarta mengisi posisi Kasubdit II Dittipidum Bareskrim Polri, bersamaan dengan terpilihnya Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2012.

Satu tahun berikutnya, Listyo ditugaskan menjadi Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulawesi Tenggara. Tak lama, Listyo kembali ditarik ke Jakarta bersamaan dengan terpilihnya Jokowi sebagai presiden pada 2014.

Listyo pun dipercaya menjadi ajudan presiden. Sekitar dua tahun ia mendampingi Jokowi dalam beraktivitas.

Bebas dari penugasan sebagai ajudan, Listyo diangkat menjadi Kapolda Banten. Ia bertugas dua tahun di Banten. Setelah itu, Polri menarik Listyo untuk menjadi Kadiv Propam.

Selang satu tahun kemudian, Listyo diangkat menjadi Kabareskrim per Desember 2019. Nama Listyo sempat terseret kasus dugaan suap penghapusan red notice pengusaha Djoko Tjandra. Tapi kemudian tidak terdengar lagi.

Ada sejumlah peristiwa yang menyedot perhatian publik selama masa kepemimpinan Listyo Sigit Prabowo di Bareskrim.

Salah satunya adalah penangkapan terpidana kasus Bank Bali Djoko Tjandra yang telah buron selama 11 tahun.

Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo juga membongkar praktik suap terkait pelarian Djoko Tjandra yang ternyata melibatkan Kadiv Hubungan Internasional Polri Irjen Napoleon Bonaparte dan Karo Korwas PPNS Bareskrim Polri Prasetijo Utomo.

Kemudian, pada Desember 2020, Bareskrim menangkap dua pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan yang terkatung-katung sejak April 2017. Namun, Tim Advokasi Novel menilai ada kejanggalan dalam proses hukum terhadap kedua pelaku tersebut. (mad)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *